Mohon tunggu...
StratX KG Media
StratX KG Media Mohon Tunggu... Konsultan - stratx.id

Perusahaan riset dan konsultansi marketing. Berbagi konten mengenai data, temuan, dan riset untuk kembangkan brand dari perspektif manusia dan kultur Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mungkinkah Lokalisme?

24 Maret 2022   15:20 Diperbarui: 24 Maret 2022   15:38 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi COVID-19 membuat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merasakan langsung dampaknya. Dari Survei Komunitas UMKM Naik Kelas bulan April 2020, 83% UMKM berpotensi gulung tikar. Dilansir dari Katadata Insight Center, 82,9% UMKM merasakan dampak buruknya dan hanya 5,9% saja yang merasakan pertumbuhan positif. Padahal, UMKM mempunyai andil yang begitu besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Andil atau kontribusinya pada PDB sebesar 61,07% atau senilai Rp. 8.573 triliun.

Berbagai cara dilakukan oleh para pelaku UMKM untuk bertahan, salah satunya adalah mencari pelanggan di dalam jaringan (online). Masuk ke platform online atau marketplace adalah salah satu upaya UMKM untuk terus membuat bisnisnya berputar. Upaya ini selaras dengan kondisi pandemi yang membuat banyak kalangan harus membatasi ruang geraknya di area publik. Berjualan online jadi salah satu fokus yang mereka kerjakan.

Akan tetapi, beralih ke ranah digital bukan berarti semudah membalikan telapak tangan dalam pengerjaannya. Banyak pelaku UMKM yang merespon hal ini sebagai tantangan tersendiri untuk mereka. Hasilnya? Ada yang berhasil mendobrak penjualan, tapi ada juga yang masih jalan di tempat.

Melihat keresahan ini, StratX KG Media melakukan beberapa studi dengan metode survey online dan menemukan berbagai suara yang menarik dari para pelaku UMKM. Berbagai data ini akan berguna untuk brand, terutama brand dari sektor marketplace -- untuk mengerti bagaimana membuat para pelaku UMKM bisa fokus berjualan online. Brand memerlukan data dan strategi untuk memenangkan hati target audiencenya.

Apakah Modal Masih Jadi Hambatan?

Siapa yang masih tidak tahu kalau berjualan itu membutuhkan modal? Modal di sini bisa diinterpretasikan sebagai, misalnya -- ilmu dalam membuat barang dagangan, ilmu memasarkan barang dagangan, dan sebagainya.

Tetapi, modal juga bisa berarti uang. Uang untuk membeli bahan-bahan dasar barang dagangan, uang untuk beriklan, dan masih banyak lagi kebutuhan berjualan yang menggunakan uang sebagai modalnya. Dari survey online pertama dengan 1.428 responden, 83,6% mengatakan bahwa modal adalah tantangan utama yang mereka harus hadapi terlebih dahulu. Tantangan selanjutnya adalah berbagai peralatan untuk membuat barang dagangan dan ilmu atau pengetahuan untuk mengolah barang dagangan tersebut.

Cukup menarik bahwa uang sebagai modal masih menjadi tantangan atau hambatan yang pelaku UMKM hadapi. Akan tetapi, tantangan ini tentu mempunyai berbagai solusi yang brand bisa formulasikan dengan berbagai strategi, agar bisa jadi komunikasi yang menarik untuk mereka konsumsi.

Apakah Ada Hambatan Lain Selain Modal? 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya -- selain modal, hambatan lain yang dihadapi oleh pelaku UMKM adalah pengetahuan. Dari survey online kami yang kedua dengan jumlah responden 127 orang, 41% dari mereka menyatakan bahwa mereka memerlukan ilmu untuk mengembangkan bisnis. Kemudian, 39% dari mereka juga memerlukan pengetahuan untuk strategi pemasaran dan 10% lainnya menyatakan memerlukan cara untuk menemukan koneksi.

Melihat kebutuhan atau keresahan ini, brand punya kesempatan untuk mendekatkan diri kepada UMKM dengan memberikan bantuan berupa komunikasi yang edukatif untuk menjadi solusi.

Insight Insight Insight

Berdasarkan berbagai penjelasan di atas, ada berbagai insight atau masukan menarik yang bisa dijadikan catatan untuk brand sebelum menentukan strategi komunikasi selanjutnya, seperti:

  • UMKM mempunyai kekuatan besar untuk terus membuat semangat lokalisme tidak pernah padam.
  • Modal dalam bentuk uang, jadi hambatan utama yang paling sering disebutkan mayoritas responden.
  • Selain modal, pengetahuan untuk mengembangkan bisnisnya juga jadi hal yang diinginkan oleh sebagian responden.

Dari tiga masukan di atas, kurang-lebih brand sudah punya gambaran untuk bagaimana menyusun kembali strategi komunikasi mereka sebagai upaya mendekatkan diri dengan target audiencenya.

Jadi, Apa yang Brand Bisa Lakukan? 

Banyak sekali langkah yang brand bisa lakukan, terutama brand dari sektor marketplace dan semacamnya.

Menghamburkan uang dengan balutan komunikasi bantuan modal untuk UMKM mungkin sudah sering dilakukan oleh hampir semua brand marketplace. Akan tetapi, perlu ditanyakan sudah sejauh mana hal tersebut mencapai target.

Hal menarik yang bisa dilakukan oleh brand selain mengeluarkan sejumlah uang sebagai bantuan adalah menghadirkan komunikasi edukatif berisikan pengetahuan yang diperlukan pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka.

Artinya, brand bisa bermain peran sebagai mentor yang memandu pelaku UMKM sebagai dukungan untuk membuat bisnis mereka besar. Bahkan, brand bisa menjadi sebuah contoh untuk mereka dalam mengembangkan bisnisnya. Akan tetapi, sebelum menjadi mentor dan menjadi contoh, brand juga perlu tahu bagaimana komunikasi edukatif yang diperlukan untuk mereka. Hal ini bisa diketahui oleh brand dengan melakukan riset yang mendalam.

StratX sebagai bagian dari KG Media yang bisa memanfaatkan jumlah pembaca yang besar sebagai responden riset, siap membantu brand dari berbagai sektor untuk mendapatkan insight atau masukan menarik agar bisa menjadi landasan untuk menyusun berbagai strategi yang tajam selanjutnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun