Mohon tunggu...
StratX KG Media
StratX KG Media Mohon Tunggu... Konsultan - stratx.id

Perusahaan riset dan konsultansi marketing. Berbagi konten mengenai data, temuan, dan riset untuk kembangkan brand dari perspektif manusia dan kultur Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Apa yang Membuat Masyarakat Indonesia Mudah Terjebak Pinjol Ilegal?

29 November 2021   10:42 Diperbarui: 29 November 2021   10:49 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brand yang berasal dari sektor keuangan seperti bank, fintech, dan lainnya bisa menggunakan fenomena ini sebagai landasan untuk mendekatkan diri dengan target audiencenya.

Fundamental pertama yang brand harus ingat adalah semangat untuk membuat masyarakat tidak lagi terjebak di pinjaman online illegal. Sekalipun dengan latarbelakang memenuhi kebutuhan hidup, brand bisa membuat masyarakat lebih paham dengan pinjaman illegal ini.

Untuk itu, brand bisa mulai dengan komunikasi yang sederhana dan mudah dipahami yang menjelaskan apa itu pinjaman online illegal. Bagaimana pinjol illegal tersebut bisa membuat mereka berada di dalam risiko yang besar.

Kedua, alih-alih memberikan pengetahuan dengan pendekatan yang interaktif, brand sedikit demi sedikit bisa mengomunikasikan produk pinjamannya yang aman. Akan tetapi, hal ini perlu dilakukan sehalus mungkin.

Ketiga, walau mayoritas masyarakat yang terjebak di pinjol illegal adalah mereka yang tergesa-gesa harus mendapat uang untuk memenuhi kebutuhan hidup -- brand bisa bawa semangat entrepreneurship. Semangat pebisnis ini bisa mengajarkan mereka bahwa meminjam sejumlah uang bisa membuat mereka mandiri asal mereka bisa membuat bisnis sendiri.

Poin ketiga ini bisa dimanfaatkan brand sebagai landasan campaign yang besar. Liputan media yang masif bisa membuat gerakan ini menjadi suara yang besar untuk bebas dari kemiskinan. Alih-alih meminjam untuk dihabiskan, brand bisa mengajarkan mereka untuk meminjam untuk mandiri.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun