Para Konsumen Eknomis akan merasa bangga jika menemukan produk dan tempat dengan harga termurah. Mereka juga sangat tidak loyal pada merk, Â selama fungsinya sama dan harganya murah, mereka akan memilih merk tersebut.
Mereka banyak ditemukan di toko online selama momen harbolnas dan grup/forum online pencari diskon dan promosi. Keputusan mereka belanja online atau offline akan sangat bergantung pada diskon dan harga yang diberikan.
4. Konsumen Keluarga (Family Shopper)
"Saya selalu belanja dengan pasangan dan anak-anak. Saya merasa kalau belanja itu lebih menyenangkan kalau dilakukan bersama-sama. Â Karena momen belanja itu buat saya sama dengan rekreasi."
Konsumen jenis ini cukup unik karena ada faktor keluarga didalamnya. Keluarga sangat berperan penting dalam pembelian dan berbagai keputusan yang diambil. Keputusan diambil tidak secara individu, tetapi secara kolektif sebagai keluarga.
Mirip dengan Konsumen Bebas, mereka menganggap belanja sebagai kegiatan rekreasi, hanya saja harus ada keluarga didalamnya. Karena fokus pada keluarga sangat kuat, mereka juga melibatkan anak-anak dalam pembelian produk. Mereka memperlakukan belanja sebagai sebuah permainan sehingga proses belanja tidak membosankan.
Konsumen Keluarga banyak ditemukan di supermarket dan mall untuk belanja kebutuhan primer, dan minimarket untuk belanja kebutuhan non-primer.
Masa Depan Industri Retail
Dari penelitian yang kami lakukan, industri retail seharusnya bisa mulai melakukan pemetaan konsumen secara menyeluruh. Pemetaan berfungsi untuk mencari strategi yang tepat untuk melakukan pemasaran dan komunikasi pada konsumen.Â
karena sebagian besar konsumen sudah terbiasa dengan berbagai ekosistem belanja online, maka transformasi digital pun sangat harus dipertimbangkan.
Unduh laporan riset lengkapnya di sini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H