Mohon tunggu...
Bento
Bento Mohon Tunggu... Administrasi - cara cepat untuk bisa menulis ya menulis

penikmat bacaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ooh Maluku, Negeri Sejarah yang Menanti Kemajuan

20 November 2024   15:34 Diperbarui: 20 November 2024   15:47 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Provinsi Maluku dalam Sejarah Bangsa Indonesia

Maluku, sebuah provinsi yang terletak di timur Indonesia, memiliki sejarah yang begitu kaya dan berperan besar dalam perjalanan bangsa ini. Dikenal sebagai tujuan bangsa Eropa yang mencari rempah-rempah, Maluku menjadi saksi bisu dari arus pelayaran perdagangan bangsa Eropa yang menghubungkan dunia.

Di sinilah, kisah kolonialisme dimulai, terutama oleh bangsa Belanda yang menanamkan pengaruhnya di bumi pertiwi.

Maluku bukan hanya tempat yang tercatat dalam sejarah kelam penjajahan. Di awal kemerdekaan Indonesia, tokoh-tokoh besar dari Maluku turut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Nama-nama seperti Ir. Marthinus Putuhena, Dr. Johannes Leimena, Melkianus Agustinus Pellaupessy, dan Prof. Dr. Gerrit Augustinus Siwabessy, serta cerita penolakan Mr. Latuharhary terhadap Piagam Jakarta. Tokoh Maluku ini bahkan menyatakan bahwa jika piagam itu diterima, maka Maluku tidak akan bergabung dengan NKRI. 

Hal ini menjadi bukti betapa pentingnya peran Maluku dalam membentuk bangsa ini. Mereka tidak hanya memiliki kompetensi mumpuni, tetapi juga menjadi representasi dari Indonesia Timur di kabinet pemerintahan Indonesia. semuanya menunjukkan betapa besar daya tawar yang dimiliki oleh para tokoh Maluku di tingkat nasional pada masa itu.

Tantangan Maluku di Masa Kini

Ironisnya, kejayaan tersebut kini hanya menjadi cerita dalam buku sejarah. Maluku kini menghadapi kenyataan pahit. Maluku, yang termasuk dalam 8 provinsi awal berdirinya NKRI, hingga kini masih berada di daftar 5 provinsi termiskin di Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Lebih menyedihkan lagi, "anak" dari Maluku, yakni Provinsi Maluku Utara, telah berhasil keluar dari 10 besar provinsi termiskin.

Maluku sejatinya tidak kekurangan sumber daya manusia yang cerdas. Keunggulan Maluku terletak pada kekayaan lautnya yang melimpah. Dengan wilayah lautan yang lebih luas daripada daratan, masyarakat Maluku memiliki keunggulan alami dalam hal konsumsi ikan. Ikan mengandung DHA (Docosahexaenoic Acid), salah satu jenis omega-3 yang sangat penting untuk perkembangan otak. DHA membantu memperkuat komunikasi antar-neuron, meningkatkan kemampuan berpikir, memori, dan konsentrasi. Ini adalah modal dasar yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan generasi muda Maluku yang sehat, cerdas, dan unggul.

Harapan di Pilkada 2024

Di tahun 2024 ini, momentum Pilkada dapat menjadi titik balik bagi kemajuan Maluku. Sebagai anak Maluku, saya berharap kepala daerah yang terpilih, mulai dari Gubernur hingga Bupati/Walikota, harus mampu bersinergi untuk membawa Maluku keluar dari keterpurukan. Walaupun hingga saat ini upaya untuk memberikan otonomi khusus kepulauan bagi Maluku belum terwujud, meningat laus Provinsi Maluku memiliki sekitar 92,4% wilayahnya berupa lautan

kita harus tetap optimis dan terus berjuang!

Beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan antara lain:

Pemerintah daerah Maluku dapat memaksimalkan potensi lautnya, terutama di bidang kelautan dan perikanan. Maluku, pada tahun 2023, menyumbang sekitar 20% dari total produksi ikan nasional. Potensi ini harus dimanfaatkan melalui peningkatan teknologi perikanan dan pengembangan kawasan ekonomi berbasis laut, seperti sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT). Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat Maluku dapat ditingkatkan.

Pemanfaatan Blok Masela di Laut Arafura, harus dimanfaatkan dengan baik. Potensi gas alam cair (LNG) yang ada di sana memiliki peluang besar untuk mengembangkan sektor energi, tetapi hingga kini, dampaknya belum dirasakan secara signifikan oleh masyarakat Maluku. Kepala daerah yang terpilih harus bisa menjadikan potensi ini sebagai daya tawar dengan Pemerintah Pusat dan berkolaborasi dengan investor untuk eksplorasi gas alam yang bisa memberikan keuntungan bagi daerah.

Eksplorasi Mineral Bawah Laut. Laut Maluku menyimpan potensi besar berupa mangan, nikel, dan logam lainnya. Pemerintah daerah harus bekerja sama dengan investor dan melibatkan para ahli lokal, seperti dari Universitas Pattimura, bisa berperan dalam penelitian dan pengembangan potensi laut dan mineral ini, mencetak generasi yang lebih unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Peningkatan Kualitas SDM Lokal. Pendidikan dan pelatihan yang tepat dapat menciptakan generasi muda Maluku yang unggul dan kompetitif di tingkat nasional maupun internasional.

Membangun Maluku untuk Masa Depan

Dengan langkah-langkah konkret tersebut, Maluku dapat memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), membuka lapangan pekerjaan baru, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Lautan yang mendominasi wilayah Maluku menyimpan kekayaan tak ternilai, baik dalam sektor perikanan, energi, maupun mineral.

Ohh Maluku, negeri historis dengan potensi luar biasa. Jika dikelola dengan bijak, provinsi ini akan kembali menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan Indonesia. Kepala daerah yang terpilih di Pilkada 2024 harus mampu membuktikan bahwa Maluku bukan hanya cerita masa lalu, tetapi juga simbol masa depan yang cerah.

Mari jadikan Maluku lebih baik. Generasi sehat, cerdas, dan unggul adalah kunci untuk mengembalikan kejayaan negeri ini. Ohh Maluku, negeri yang tak pernah kehilangan harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun