Mohon tunggu...
Bento
Bento Mohon Tunggu... Administrasi - cara cepat untuk bisa menulis ya menulis

penikmat bacaan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menghadapi Rekan Kerja yang Menjadi "Mata-Mata" di Tempat Kerja

14 Oktober 2024   17:42 Diperbarui: 14 Oktober 2024   17:48 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lingkungan kerja idealnya dibangun atas dasar kepercayaan dan kerja sama. Namun, bagaimana jika ada rekan kerja yang bertindak seperti "mata-mata"? Mereka selalu mengawasi dan melaporkan setiap kesalahan kecil kita kepada atasan.

Rekan ini tampak sibuk mencari-cari celah. Misalnya, jika dia melihat anggota tim sering terlambat menyelesaikan tugas, dia tidak ragu melaporkannya. Atau ketika rekan-rekannya tidak menggunakan ID akses dengan benar, dia cepat-cepat memberi tahu atasan, meskipun itu tidak membahayakan keamanan.

Dulu, di kampus saya, orang seperti ini sering disebut "mental pelambung" --- suka lapor sana-sini.

Saya sering mengingatkan mereka:

"Coba pikirkan nasib teman yang kita laporkan. Bagaimana jika dia dipecat? Bayangkan, dia mungkin punya istri dan anak yang bergantung padanya. Laporan kita bisa menghancurkan karier dan hidupnya."

Ada berbagai alasan mengapa seseorang bertindak seperti ini.

Salah satunya adalah keinginan untuk mendapatkan perhatian lebih dari atasan. Dengan melaporkan kesalahan orang lain, mereka berharap bisa terlihat teliti dan berkomitmen, serta mendapatkan pengakuan atau promosi.

Di sisi lain, perilaku ini sering kali muncul dari rasa tidak aman. Mereka merasa dengan mengungkapkan kesalahan orang lain, kekurangan diri mereka bisa tertutupi.

Apalagi jika atasan kita percaya begitu saja pada laporan rekan kerja yang menjadi mata-mata, atmosfer di kantor bisa berubah menjadi penuh ketakutan.

Karyawan lain pun mulai merasa harus sangat berhati-hati, bahkan dalam hal-hal kecil sekalipun. Ketidaknyamanan ini membuat suasana kerja yang awalnya kondusif berubah menjadi tegang. Alih-alih berinovasi, mereka malah lebih fokus pada menghindari kesalahan.

Perilaku ini juga menyebabkan ketidakpercayaan. Rekan kerja ragu untuk berbagi informasi atau ide, takut jika itu bisa disalahartikan dan dilaporkan. Kerja sama tim pun terancam, dan semangat kerja menurun karena semua orang merasa seperti berjalan di atas ranjau.

Menghadapi situasi ini memang menantang, tetapi ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk menjaga suasana kerja tetap profesional.

Pertama, jaga profesionalisme dalam setiap interaksi. Fokuslah pada pekerjaan dan hasil yang ingin dicapai, tanpa terpengaruh oleh perilaku negatif orang lain.

Kedua, tingkatkan kerja sama tim. Bangun hubungan yang saling mendukung dan komunikasikan perkembangan serta tantangan yang dihadapi. Jika situasi memungkinkan, ajak rekan kerja yang bersangkutan untuk berbicara secara pribadi. Ungkapkan perasaan Anda dan tekankan pentingnya saling mendukung demi keberhasilan tim.

Terakhir, penting untuk menjaga komunikasi yang sehat dengan atasan. Pastikan setiap laporan bersifat objektif dan berdasarkan fakta. Dengan cara ini, Anda dapat membantu menciptakan suasana di mana setiap orang merasa dihargai dan didengarkan.

Refleksi pribadi tentang pentingnya etika dan hubungan kerja yang sehat sangatlah krusial.

Dalam pengalaman saya, perilaku negatif bisa merusak dinamika tim. Ketika rekan kerja sibuk mencari kesalahan, motivasi dan semangat kerja pun menurun.

Integritas di tempat kerja bukan hanya prinsip moral; ia menjadi pondasi bagi kolaborasi yang efektif.

Ketika setiap individu merasa aman dan dihargai, mereka akan lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Sebaliknya, pengawasan yang berlebihan hanya akan merusak harmoni tim dan menghalangi kemajuan.

Menciptakan tempat kerja yang tidak hanya efisien, tetapi juga menyenangkan dan saling menginspirasi, adalah tanggung jawab kita bersama.

Mari kita utamakan etika, saling mendukung, dan membangun hubungan yang saling percaya demi lingkungan kerja yang positif!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun