Rasa sedih menggelayuti hatiku. Tidak bisa mudik dan berkumpul dengan keluarga di kampung halaman adalah kekecewaan besar. Namun, aku bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk pulih.
Kini, di tengah kesibukan dan badai kehidupan, aku menyadari bahwa menulis adalah caraku untuk meredakan ombak yang menghantam perahu hidupku. Tulisan ini mungkin tak sempurna, tetapi setidaknya, cerita perjalananku tidak akan hilang ditelan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!