Hari ini, di kantor kami masuk Mahasiswa magang, mereka sudah semester 7 akan menerapkan ilmunya selama 1 bulan di kantor kami. Saat sesi perkenalan, saya menanyakan "Apa rencana kelian Setalah lulus Kuliah nanti? rata-rata mereka menjawab ingin mendapat pekerjaan baik atau cocok dengan keilmuan mereka.
Jawaban ini, menjadi harapan hampir semua Mahasiswa setalah memperoleh Gelar Diploma atau pun Sarjana. Data surve pernah dirilis BPS hanya sekitar 10% Masyarakat Indonesia yang berijizah perguruan tinggi. Namun hal itu, berbanding terbalik kanyataannya banyak para Diploma/sarjana yang belum mendapat pekerjaan dan mengangur.
Ditambah lagi, saat ini bermuculan kecerdasan buatan yang dapat mengambil alih pekerjaan manusia.
Mari kita lihat, pendapat Para Calon Presiden 2024 terkait fenomena ini, pada debat pamungkas di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (4/2/2024) malam.
Saat Sesi pertama, ketiga Capres memaparkan strategi utama untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Indonesia
Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto, akan memberikan beasiswa dan memperbaiki kesejahteraan para pendidik. Sementera itu, Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo memperbanyak akses Pendidikan yang baik lebih eklusif kurukulim yang mantap, serta sara prasarana dan kejehteraan Pendidikan. Capres nomor urut 01 Anies Baswedan, akan menyediakan layanan pendidikan yang mencerdaskan masyarakat dengan biaya terjangkau.
Pada sesi tanya jawab terkait Pendidikan, Ketiga Capres saling menyetujui pendapat satu sama lain, saling melengkapi alih-alih melempar kritik atas gagasan, Khususnya terkait kesejahteraan profesi pendidik.
Ya, siapa pun yang terpilih kelak, harapanku bisa mengeloborasi strategei Paslon yang lainnya.
Karena ketiga Paslon memilki tujuan yang sama membuat sistem Pendidikan yang berkualitas bagi generasi muda Indonesia, sehingga mereka memiliki daya saing yang kuat dalam persaingan mendapat kesempatan kerja yang terbatas seperti sekarang ini.
Daya saing yang kuat akan terbangun jika para generasi muda kita memiliki kekuatan. Apah itu kekauatan? Â
Tergantung bidang pekerjaan yang akan digeluti. Kalau bidang pekerjaanya marketing, kekuatan berarti kemampuan meyampaikan penawaran yang dapat memikat hati calon konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.
Kekuatan yang yang dimaksud adalah ketrampilan atau skill. Tanpa skill, rasanya generasi muda kita akan kesulitan memenangkan persaingan dunia kerja.
Hampir semua para lulusan perguruan tinggi setalah lulus Kuliah, ingin mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negera (ASN). Jawaban para mahasiswa yang akan melaksanakan magang di kantor kami, mereka ingin menjadi ASN atau Bekerja di BUMN.
Menurutku kedepannya, Mindset dan Pola Berpikir seperti ini harus dirubah. Generasi Muda harus didorong agar mereka bisa berwirausaha. Saat ini Inonesia masih kekurangan Enterpreneur hanya sekitar 3% dari jumlah populasi Indonesia. Sedangkan untuk menjadi Negara maju angka pengusahnya sekitar 12% hingga 14 %.Â
Agar mereka dapat menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri dan untuk orang lain.Â
Kekuatan yang dimiliki harus dibaringi dengan integritas. Tanpa integritas, waluapun orang itu cerdas dan pintar, lambat atau cepat ia akan merusak tempatnya bekerja, bahkan ia mampu merusak Bangsa dan Negaranya. Intregritas menunjukan ketawaan kita kepada Sang Pencipta.
Tak terhitung sudah, baik pejabat pemerintah maupun pengusaha di Republik ini yang jadi pesakitan terkait Korupsi, Nopitimes dan Kolusi.
Mari kita perkuat, iman dan taqwa bagi diri kita sendiri maupun kepada generasi muda Bangsa ini.Â
Sehingga kita dapat mengapai Indonesia Emas 2045. Amin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H