Kiper Chile, Claudio Bravo, benar-benar mendapatkan medali setelah menjuarai Copa America 2015. Tidak lagi ada alasan bagi pihak lain untuk meminta Bravo mengembalikan medali seperti yang terjadi setelah Barcelona memenangi Liga Champions Eropa.
Bravo benar-benar menjadi juara dan tak ada alasan yang mampu membantah fakta itu setelah melihat aksinya selama turnamen se-America Selatan.
Yang paling mencolok, tentu saja, performanya mengamankan gawang Chile saat melawan Argentina di laga final Copa America. Ia berhasil mementahkan peluang emas Albiceleste melalui sundulan jarak dekat Kun Aguero.
Aksi Bravo membantu La Roja memaksa Argentina meneruskan pertandingan di babak tambahan waktu bahkan adu penalti. Di babak adu tos-tosan, Bravo lagi-lagi beraksi gemilang. Keberadaannya di bawah mistar gawang membuat dua aljogo penalti Argentina tak berkutik.
Gonzalo Higuain sepertinya tidak menemukan cela untuk menempatkan bola ke gawang Bravo. Alhasil, bola sepakan Higuain melambung di atas mistar gawang. Ever Banega, penendang ketiga skuat Tango pun tampak 'takut' menghadapi kapten Chile itu.
Banega tak berani menatap ke arah gawang apalagi mata Bravo. Seperti saat memenangkan psy war, Bravo dengan mudah menggagalkan eksekusi penalti Banega. Aksi Bravo mengantarkan negaranya ke ambang juara. Setelah Sanchez sukses mengelabui Romero, berakhir pula tugas Bravo di Copa America 2015.
Bravo berhasil membawa Chile menjadi juara untuk pertama kalinya sepanjang sejarah turnamen akbar itu. Berstatus kapten selama turnamen tahun ini, Bravo menjadi pemain La Roja pertama yang mengangkat trofi Copa America.
Bravo juga meraih gelar pribadi setelah turnamen itu, kiper terbaik selama turnamen Copa America 2015. Luar biasa! Ini mungkin menjadi momen terindah sang kiper setelah menjuarai La Liga bersama Barcelona juga kisah tak mengenakkan seusai Barcelona menjuarai Liga Champions Eropa.
Bersama La Roja, Bravo selalu menjadi pilihan utama. Itu tak terjadi selama semusim membela Barca. Di skuat Catalan, kapten Chile itu berbagi posisi dengan Marc-Andre Ter Stegen. Bravo menjadi penjaga gawang utama hanya di pertandingan-pertandingan La Liga.
Di Liga Champions Eropa, Ter Stegen, adalah kiper pertama Barcelona. Bahkan, Bravo hanya menjadi penghangat bangku cadangan Barca selama turnamen antarklub paling bergengsi di daratan Eropa. Itu pula alasan UEFA yang meminta Bravo bersama Thomas Vermaelen mengembalikan medali juara Liga Champions Eropa.
Berdasarkan aturan UEFA, hanya pemain yang pernah tampil di Liga Champions yang berhak menerima medali juara Liga Champions.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H