Mohon tunggu...
Tarsisius Sutomonaio
Tarsisius Sutomonaio Mohon Tunggu... Jurnalis -

Terus melangkah untuk mengembara...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kans Terbesar Menjuarai Copa America 2015 Milik Argentina

30 Juni 2015   04:05 Diperbarui: 30 Juni 2015   04:05 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya menjagokan Argentina menjuarai Copa Amerika 2015 bahkan sejak tim Tango difavoritkan bersama tuan rumah Cili, juara bertahan Uruguay, dan tim tangguh Brasil. Faktanya, dua tim terakhir rontok di fase perempatfinal.

Kini, dua tim favorit tersisa hanya Cile dan Argentina. Secara statistik, Argentina unggul atas lawan-lawannya di babak semifinal, yakni Cile, Paraguay, dan Peru.

Dari sisi distribusi juara sejak Copa America pertama kali digelar pada 1916 hingga 2011, Argentina adalah tim paling berpengalaman dibandingkan tiga kontesan lain di semifinal. Tim Tango mengoleksi total 14 trofi disusul Paraguay dan Peru yang sama-sama mengumpulkan dua trofi.

Cile nihil piala dan baru berusaha meraih gelar pertama tahun ini. Dari semua semifinalis, Argentina menjadi tim terakhir yang meraih trofi, yakni pada 1991 dan 1993. Peru menikmati gelar terakhir pada 1975 sedangkan Paraguay pada 1979. Ini menunjukkan Argentina memiliki tradisi juara yang lebih kuat.

Skuat Argentina diisi pemain-pemain terbaik di klub-klub elite, empat di antaranya berlaga di final Liga Champion Eropa, yakni Lionel Messi dan Javier Mascherano (Barcelona), Carlos Tevez dan Roberto Pereyra (Juventus). Selama di Copa America, mereka selalu mampu mendominasi pertandingan.

Satu-satunya, kelemahan tim Tango justru pada produktivitas gol meskipun lini depan Argentina diisi raja-raja gol macam Messi, Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, Tevez, dan Ezequiel Lavezzi. Namun, lima striker ini hanya mampu mencetak empat gol dari empat laga.

Kalah tajam dari Paraguay, Peru, bahkan minus satu gol yang dicetak Cile ke gawang Bolivia di fase grup. Di sisi lain, lini tengah dan pertahanan skuat Tango jaminan mutu. Mereka baru kebobolan dua kali. Lebih sedikit satu kebobolan dibanding Cile dan Peru serta dua gol daripada Paraguay.

Dari skuat kecuali di kursi pelatih, skuat Tango di Copa America 2015 hampir sama dengan skuat Piala Dunia 2014 di Brasil. Hanya ada sedikit perubahan pemain seperti kehadiran Tevez dan Javier Pastore. Motivasi menjuarai turnamen Amerika Selatan juga bisa terpacu karena kegagalan di final Piala Dunia.

Messi dan kawan-kawan berangkat ke Cili sembari membawa rasa penasaran lantaran hanya sanggup finis sebagai runner up di Piala Dunia 2014. Skuat Tango ingin medali yang lebih menghilap tergantung di leher mereka, medali emas.

Satu hal yang perlu diingat, raihan Argentina di Piala Dunia 2014 mencatatkan Argentina sebagai tim terkuat di daratan Amerika. Saya memprediksi skuat asuhan Tata Martino mampu mempertegas status itu dengan menjuarai Copa America 2015.

Argentina bisa melewati tantangan Paraguay di semifinal tanpa mengecilkan kualitas tim arahan Ramon Diaz. Tata Martino belajar dari laga pertama di Copa America, kebetulan sekaligus menjadi pertemuan pertama dengan Paraguay, yang berakhir dengan skor 2-2.

Sang pelatih menyadari skuatnya kesulitan mencetak gol. Karena itu, Martino benar-benar memperhatikan lini belakang agar tidak mudah ditembus lawan. Saya menilai strategi Martino berhasil pada tiga laga berikutnya. Uruguay, Jaimaka, dan Kolombia gagal menjebol gawang Sergio Romero selama 90 menit.

Dengan menjaga kemurnian gawang sendiri, Argentina membuat peluang lebih baik meskipun dengan minim torehan gol termasuk memaksa lawan bermain imbang lalu pertandingan berlanjut ke babak adu penalti. Saya menilai itulah yang terjadi saat Argentina melawan Kolombia.

Strategi itu, tampaknya, akan diterapkan Tata hingga akhir turnamen. Hanya, tentu saja, lebih menarik menyaksikan Argentina menang dengan mencetak gol sepanjang masa normal. Selain dari strategi, motivasi dari skuat Tango juga menjadi catatan tersendiri di Copa America.

Saya mencatat ada beberapa pemain Argentina yang berambisi meraih gelar Copa America 2015. Pertama, tentu saja, Messi yang ingin membuktikan tak hanya bisa sukses di level klub.

Jika mampu mengangkat piala Copa America, lengkap sudah raihan Messi selama musim ini setelah meraih treble bersama Barcelona. Dengan capaian komplit itu, tak ada lagi saingan yang mampu menghalanginya meraih gelar pemain terbaik dunia untuk kelima kali.

Sama seperti Messi, Mascherano ingin melengkapi treble bersama Barcelona dengan memenangi turnamen di Cile. Ini akan menjadi kenangan terindah sebelum memutuskan pensiun dari tim nasional. Dengan usia 31 tahun saat ini, Mascherano kemungkinan tak akan tampil di Piala Dunia dan Copa America berikutnya.

Demikian pula Tevez. Jangan lupakan motivasi pelatih, Martino, yang ingin memulihkan kepercayaan diri sekaligus membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih kaliber dunia seusai gagal total bersama Barcelona sepanjang musim 2013/2014.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun