Fania berjalan menuju Ayla yang sedang duduk membaca sebuah buku di bangku taman. Fania mengernyitkan keningnya bingung melihat buku yang dibaca oleh Ayla.
"Kamu baca buku itu lagi?" tanya Fania duduk di samping Ayla.
"Bukunya seru," jawab Ayla menutup buku yang ia baca.
"Walaupun seru, tapi endingnya tetap akan sama Ayla."
"Aku tau."
"Terus kenapa masih di baca?"
"Kan, aku sudah jawab tadi, karena bukunya seru."
"Terus kalau misalnya kamu putus sama pacar kamu dan dia minta balikan, kamu terima lagi? Karena hubungan yang pertama kalian itu seru?"
"Enggak."
"Kenapa? Buku aja kamu baca berkali-kali walaupun endingnya sama."
"Buku sama manusia itu beda, Fania."
"Jelas beda, buku itu benda mati sedangkan manusia itu makhluk hidup."
"Fan, walaupun aku suka baca buku berulang kali, tapi aku gak sebodoh itu untuk mengulang sebuah hubungan yang akan berakhir sama seperti yang sebelumnya."
Ayla menghela nafas pelan dan beranjak dari duduknya berjalan menjauh dari Fania yang masih duduk di bangku taman. Fania berdiri dari duduknya dan berlari mengejar Ayla yang sudah berjalan jauh darinya.
"Maksud dari kata-kata kamu yang bilang kalau buku sama manusia itu beda apa?" tanya Fania berjalan di samping Ayla.
"Ending sebuah buku itu gak akan pernah bisa berubah. Sedangkan manusia bisa berubah kapan saja."
"Berarti dalam hubungan yang kedua, endingnya bisa berubah?"
"Bisa."
"Terus kenapa kamu gak mau untuk kembali mengulang hubungan yang pertama?"
"Memang endingnya bisa berubah. Tapi, itu semua tergantung sama yang menjalani hubungan itu. Mereka mau atau tidak, ending hubungan mereka itu berubah?"
