Sekarang ini kost merupakan hal yang familiar didaerah perkotaan, contohnya di daerah Grogol, rawa belong,dan Kuningan banyak sekali orang yang membuka usaha kost-kostan. Tetapi menjadi anak kost bukanlah hal yang diinginkan, selain jauh dari pantauan orang tua, tentunya biaya hidup akan lebih mahal dibandingkan jika tinggal bersama orang tua. Jika tinggal bersama orang tua baju dicuciin, mau makan pun sudah tersedia di meja makan, apalagi kalau bangun kesiangan ada yang bangunin.Bagi seseorang yang bekerja maupun berkuliah jauh dari tempat tinggal mereka, ngekost solusi yang sangat membantu karena letaknya strategis dekat dengan tempat kerja ataupun berkuliah.
Akhir-akhir ini terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang signifikan dan mengakibatkan semakin tinggi harga-harga kebutuhan pokok. Hal ini berdampak pada kehidupan anak kost. Misalnya, sewa kost yang pada awal harganya Rp. 600.000,- per bulan kini naik menjadi Rp. 700.000,- per bulan. Belum lagi jika seseorang ada yang bekerja setelah itu lanjut kuliah, dan untuk sampai ketempat kuliah harus naik kendaraan umum. Misalnya, bus kopaja dengan tarif awal Rp. 2.000,- (Jauh-dekat), sekarang tarif tersebut naik menjadi Rp. 4.000,- (Jauh-dekat). Untuk menyiasati dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dapat dilakukan penghematan biaya, seperti :
Hemat Uang, dengan cara tentukan berapa uang setiap hari yang boleh dihabiskan dalam sehari. Misalnya Rp. 40.000. Berarti anda tidak boleh jajan lebih dari Rp. 40.000,-.
Tahan godaan untuk shopping, pada umumnya ketika waktu gajian anda seringkali pergi ke mall lalu melihat barang bagus dan lagi ada diskon anda ada keinginan untuk membeli barang tersebut. Padahal uang anda itu untuk jatah selama satu bulan. Anda harus bisa tahan diri agar tidak terpengaruh dengan adanya diskon tersebut.
Masak sendiri, emang agak sedikit ribet, tetapi hal ini sangat efektif untuk meminimalkan pengeluaran anda daripada beli nasi bungkus setiap hari. Misalnya, nasi bungkus Rp. 14.000,- kita makan 1 hari 3 kali. Rp. 14.000,- x 3 = Rp. 42.000,- sehari. Apalagi kalau di kalikan selama 1 bulan. Berapa uang yang harus dihabiskan, dan masak sendiri lebih sehat daripada kita makan di luar. Misalnya, kalau makan di luar penjual tersebut mencuci sayurannya tidak begitu bersih, belum lagi banyak polusi udara jika tempat makannya di tenda berdekatan dengan kali dan banyak kendaraan.
Cari warung murah, jika anda tidak memungkinkan untuk masak, coba anda mencari warung-warung yang murah meriah di dekat kost-kostan anda.
Beli mie instan, pada saat tanggal tua mie instan bisa menjadi makanan kita. Karena selain harganya yang murah sekitar Rp. 2.000 per bungkusnya. Jika seharian anda makan mie instan, anda cukup mengeluarkan uang Rp. 4.000,-.
Kerja sampingan, jika anda memang merasa uang saku atau uang yang anda peroleh dari hasil anda bekerja untuk memenuhi kebetuhan sehari-hari, maka anda harus mencari kerja sampingan. Misalnya, jadi pelayan direstoran atau kafe.
Kehidupan anak kost sangatlah bervariasi, maka dari itu banyak dampak dari kehidupan ngekost yang bisa di ambil.
Dampak positifnya adalah lebih mandiri karena anda bisa melakukan semua pekerjaan yang tidak biasa anda lakukan di rumah akan menjadi kegiatan sehari-hari dan anda melakukannya sendiri tanpa orangtua. Lebih menghargai waktu, karena dalam dunia kost anda dilatih untuk bisa membagi waktu anda dengan banyak hal. Bisa mengatur keuangan sehari-hari dan bisa lebih menghargai uang yang orangtua berikan untuk anda.
Dampak negatifnya adalah pergaulan yang bebas, sehingga dapat merugikan diri anda sendiri.Misalnya: Seks bebas, narkoba, dll. Banyaknya godaan membuat anda mudah untuk menghabiskan uang. Contohnya: diskotik. Timbulnya rasa malas untuk melakukan semuanya sendiri. Misalnya: membereskan tempat tidur, bersih-bersih kamar kost, dll.
Sebagai anak kost yang jauh dari orang tua, sebaiknya tidak melakukan sesuatu hal yang dapat merugikan diri kita sendiri karena nantinya berdampak pada masa depan. Anda seharusnya bangga menjadi anak kost, karena bisa melatih diri untuk menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada orang tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H