Siapa yang tak kenal WR Supratman? atau lengkapnya Wage Rudolf Supratman, sang pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya? Sebagai pahlawan nasional, beliau sangat berjasa bagi bangsa ini lewat musik. Melalui musiklah beliau membangun semangat nasionalisme di awal awal perjuangan bangsa Indonesia.
Tidak seperti pahlawan lain yang memanggul senjata, beliau menggunakan musi sebagai alat perjuangan. Sehingga karena aktifitasnya beliau dikejar oleh Belanda, bahkan pernah dipenjara di Kalisosok Surabaya1. Beliau meninggal di usia muda di tahun 1938
Beliau dimakam di Surabaya, dengan nisan yang cukup unik. Nisan berbentuk biola ini, menandakan bahwa beliau sangat mencintai musik sebagai bagian dari perjalanan hidupnya. Makam yang berada di jalan Kenjeran dengan area yang cukup rindang dan cukup luas. Nisannya dilindungi bangunan joglo yang besar. Demikian pula riwayat perjalanan hidup komponis lagu Indonesia Raya tercatat pada prasasti di dinding dekat makamnya.
Pada prasasti ini dicantumkan lagu lagu yang pernah diciptakan beliau, salah satunya Indonesia Raya, bendera kita merah putih dan Raden ajeng Kartini. Yang menarik dari prasasti tersebut adalah kalimat dari beliau, yaitu “Nasibku sudah begini. Inilah jang disukai oleh pemerintahan Hindia Belanda. Biarlah saja meninggal aku saja ichlas. Saja toch sudah beramal, berdjuang dengan caraku, dengan biolaku. Saja jakin Indonesia pasti merdeka.”
Hidupnya didedikasikan untuk perjuangan lewat dunia musik. Seperti Ismail Marsuki, Cornel Simanjuntak dsbnya, mereka adalah para komponis yang menciptakan lagu lagu dengan syair perjuangan. Semoga perjuangan membekas di hati generasi modern, dengan munculnya orang orang yang mencintai musik dan menggunakannya sebagai alat menginspirasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H