Akan lebih baik apabila bertemu dengan mengajak keluarga masing-masing, asalkan ada persetujuan dari setiap pasangan. Mungkin ini demi amannya saja. Tapi apa enaknya ya?
Nah yang lebih repot saat bertemu berdua saja, mantan pacar curcol mengenai masalah situasi keluarganya. Diasumsikan mantan pacar anda sudah berkeluarga. Kadang ada rasa iba karena mendengarkan curhatnya, namun rasa iba bisa berubah dan seakan merasa diri bisa ikut andil dalam menyelesaikannya. Padahal ujung-ujungnya ya membuka memori dan perasaan ikut juga. Ini seandainya tidak bisa mengontrol diri.
Nah selanjutnya kondisi terakhir ini mungkin bisa saja terjadi. Contohnya apabila kedua belah pihak dalam kondisi tidak memunyai pasangan, dan saat putus pun lebih dikarenakan emosional sesaat, maka alasan ini bisa menjadi peluang kembali membangun hubungan. Mengapa? Ya karena tidak ada prinsip mendasar yang menghambat sebuah hubungan kembali normal. Jadi apabila pertemuan tersebut, pada akhirnya membuka kembali sebuah hubungan, kenapa tidak? Kecuali salah satu dari pasangan waktu itu selingkuh dan hubungan pun berakhir, maka apabila pasangan yang selingkuh ini kembali menginginkan sebuah hubungan, saran saya lebih baik tidak perlu ditanggapi. Ya kalau masih cinta bagaimana? Pikirkan alasan-alasan mengapa harus melanjutkan hubungan dengan mantan yang saat itu selingkuh. Bukankah pasangan anda tersebut sudah tidak bisa diajak memegang komitmen? Namun hal ini berpulang ada sebuah pilihan yang terbaik menurut hati. Salam