Berpikir positif saja, bahwa pertemuan itu hanya untuk membangun silaturahmi. Mempererat tali persaudaraan. Walaupun terkadang kita berpikir bahwa ada motif dibalik ketemuan itu.
Seandainya kita tidak siap untuk bertemu karena alasan tertentu ya tidak usah bertemu. Mungkin mantan pacar bisa memahami situasinya.
Seandainya pertemuan itu, pada akhirnya membuka memori kenangan lama, dan situasi ini justru tidak membuat nyaman, maka bersiaplah berusaha mengalihkan kearah pembicaraan yang lain. Namun apabila pembicaraan ini justru membuat nyaman ya dilanjutkan saja.
Bagi masing-masing yang sudah memunyai pasangan hidup, nah situasi ini yang terkadang harus di cermati. Mengapa? Apabila pertemuan ini dilakukan berdua saja, sebenarnya sah-sah saja, namun apabila intensitasnya terlalu tinggi, dan arah pembicaraan semakin membuka peluang untuk selingkuh, ya bersiapkan menutup pintu tersebut. Kecuali anda pun menginginkan status “selingkuh”. Hehehe…..
Apabila ajakan untuk bertemu justru membuat hati anda deg-degan, indikasi ini perlu dicermati, apakah anda masih menyimpan perasaan itu. Dengan masih menyimpan perasaan itu, maka anda sedang menaruh harap kepada mantan anda, dan memunyai persepsi bahwa mantan anda pun menaruh perasaan yang sama. Ini diasumsikan karena mantan anda yang mengajak bertemu duluan. Walaupun mantan pacar anda sebenarnya tidak ada motif lain selain just ketemu saja.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!