Mohon tunggu...
Adolf Nugroho
Adolf Nugroho Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Dilahirkan di Kota Gudeg Jogjakarta. Seorang pendidik, trainer, penulis di majalah SDM dan psikologi. 2,6 tahun mengabdikan diri di bidang pendidikan di Papua

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memoles Indonesia Menjadi Tujuan Wisata Dunia

24 Desember 2014   00:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:36 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sebagai sebuah negara kepulauan, Indonesia tak lepas dari tempat-tempat menarik yang bisa di kembangkan. Tak lebih dan tak bukan karena Indonesia menyimpan begitu banyak surga tersembunyi yang belum terpublikasi ke dunia luar. Sadar atau pun tidak kita belum sungguh-sungguh untuk memulainya. Bolehlah saat ini kita berbangga karena Indonesia terwakili oleh Bali sebagai tujuan wisata dunia. Namun apakah itu cukup? Padahal apabila kita boleh jujur, masih begitu banyak keindahan Indonesia yang belum benar-benar tersentuh oleh pemerintah daerah setempat yang nota bene memunyai wewenang mengelolanya. Dizaman serba teknologi, dengan begitu banyaknya situs/web yang memuat destinasi wisata, Indonesia seharusnya sudah tidak lagi kuatir akan promosi nya. Toh selain, melalui situs Indonesia travel contohnya, pemerintah melalui kemenparekraf juga melakukan promosi/jemput bola ke negara-negara lain. Apakah hal ini belum cukup?

Sebagai masyarakat pecinta wisata dalam negeri, saya memunyai harapan bahwa Indonesia bisa menjadi tujuan utama wisata dunia. Indonesia dengan berbagai tujuan wisatanya, tak kalah dengan tempat-tempatlain didunia. Bukan hanya Bali saja yang dikenal dunia, melainkan tempat-tempat lain yang sekiranya bisa dikembangkan seturut dengan akar budaya setiap daerah. Mengapa? Wisata tidak saja memperlihatkan keindahan alam bukan? Banyak tempat yang menarik justru bukan karena keindahan alamnya. Tetapi karena factor perpaduan sebuah budaya, agama dan ragam tradisi yang banyak di anut oleh masyarakatnya. Dalam konteks ekonomi, masih banyak tujuan wisata diIndonesia yang memunyai nilai jual. Tentu saja tanpa meniadakan atau menggeser nilai-nilai budaya yang ada karena disitulah kekuatan nilai jualnya. Mungkin pemerintah perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

-Memetakan daerah –daerah yang bisa dijadikan tujuan wisata. Daerah tujuan wisata ini, bukan saja keindahan alam, namun juga sebuah kota dengan keunikan tertentu. Kota-kota yang memunyai kekuatan ragam budaya khas yang tentu saja masih dianut oleh sebagai besar masyarakatnya. Dan tidak ditemukan di kota lainnya. Juga potensi-potensi wisata di setiap daerah, semisal wisata kuliner, pendidikan dsbnya

-Kemudian mempelajarinya, dengan melihat segala aspeknya. Contohnya sisi ekonomi, pemberdayaan masyarakat, kemungkinan-kemungkinan yang bisa menjadi kekuatan dalam daya tawar. Dan dalam konteks social justru menciptakan keharmonisan.

-Memberikan seminar atau sosialisasi kepada masyarakat untuk bekerjasama mengembangkan kawasan wisata menjadi lebih nyaman.

-Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mempromosikan kawasan wisata kepada dunia luar. Pemerintah bisa menggunakan teknologi yang dikemas dengan sedemikian rupa supaya secara visual nampak menarik.

-Seperti yang sudah dilakukan oleh pemerintah saat ini yaitu memamerkan Indonesia melalui KBRI, sebaiknya gencar dilakukan secara rutin.

-Mempelajari kemungkinan-kemungkinan factor pembeda dari setiap potensi yang bisa di garap agar lebih menampilkan keunikan keragaman yang ada dari setiap daerah. Untuk hal ini, kerjasama dengan masyarakat sangatlah diperlukan.

-Pemerintah melalui forum-forum internasional bisa memberikan edukasi kepada wisatawan, bahwa Indonesia bukan hanya Bali, tetapi ada daerah lain yang layak untuk dikunjungi. Sehingga terjadilah pergeseran mindset.

-Menciptakan kesan aman, nyaman, memuaskan akan membawa pada tingkat “experience” bagi wisatawan. Dari kenyamanan tersebut, maka “word of mouth” pun menjadi promosi gratis.

-Pemerintah melalui Kemenparekraf perlu untuk bekerjasama dg para pegiat travelling, komunitas-komunitas jalan-jalan yg notabene bergerak di bidang wisata. Juga agen-agen perjalanan yang menawarkan eksotisme Indonesia. Melalui mereka, informasi mengenai Indonesia travel dapat diakses oleh para wisatawan. Indonesia travel inilah contohnya sebagai salah satu situs yang memberikan informasi ke public mengenai kekayaan wisata Indonesia.

Sebelum saya mengakhiri tulisan ini, sekedar informasi bahwa selama ini kita sudah sangat mengenal kepulauan Raja Ampat di Papua. Nyata-nyata Papua bukan saja Raja Ampat, tengok saja di kabupaten Nabire. Wilayah Nabire, juga mencakup tempat dimana konservasi teluk Cendrawasih berada. Juga di sepanjang Pantai Kabupaten Nabire, seperti pantai Nusi misalnya. Tempat ini menarik, karena selain mengenal alam juga biota laut, flora dsbnya. Disana sudah terdapat sekitar 6-8 buah rumah panggung yang menghadap ke laut serta pulau-pulau kecil. Sayangnya, akses transportasi belum menjangkau kesana, kecuali menggunakan kendaraan pribadi.

Begitu juga di daerah pedalaman. Bagi penyuka petualangan, pedalaman menjadi tempat yang pas untuk meluapkan hasrat keingintahuan akan budaya, keindahan, tradisi yang masih dihidupi oleh masyarakat Papua. Ya lagi-lagi trasportasi menjadi kendala. Hanya ada 2 cara menuju kesana, yaitu menggunakan angkutan darat khusus pedalaman. Dan angkutan udara. Kedua cara ini, sebenarnya sudah mengawali sebuah destinasi petualang. Karena selagi kita menggunakan angkutan darat, suguhan sepanjang perjalanan akan memanjakan bukan saja mata, namun kekaguman akan flora, fauna dan tradisi-tradisi yang masih hidup. Sebuah kearifan local yang patut untuk di dilihat dalam konteks kebudayaan.

Akhir kata, mengeksplorasi tempat wisata menjadi sebuah destinasi menarik bukanlah cara mudah dan Indonesia tidak akan pernah ada habisnya untuk diulas. Pada prinsipnya, tugas pemerintah melalui kemenparekraf adalah memberikan akses kemudahan bukan mempersulit setiap potensi. Karena rata-rata kawasan wisata ada yang masih jauh dari kesan aman maupun nyaman. Jadi butuh akses akomodasi, seperti jalan dan penataan kawasan wisata supaya tambah menarik. Ya sebenarnya selama ini, masyarakat lokallah yang berperan aktif mengelolanya. Namun dukungan kemenparekraf akan lebih membuatnya berkembang lebih baik. Untuk itu pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Nah saat ini tinggal bagaimana pemerintah memprioritaskan yang mana akan digarap.@ado_nikolas


Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun