Kemaren ada yang bilang, ada sebuah negeri, dimana rakyat hidup susah para pemimpinnya hidup senang. Itulah negeri para bedebah seperti mereka bilang.
Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: mau pacaran pakai uang, mau begituan pakai uang, mau melahirkan pakai uang, mau sekolah pakai uang, mau lulus juga pakai uang.
Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: mau kerja pakai uang, mau jadi polisi pakai uang, mau jadi tentara pakai uang, mau naik pangkat juga pakai uang.
Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: mau dapat SIM pakai uang, kenak tilang maunya dibayar pakai uang.
Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: laporin kehilangan pakai uang, tidak dilaporin uang melayang, dilaporin kambing pun melayang.
Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: ke pengadilan harus pakai uang. Kalau tidak pakai uang jangan harap bisa menang.
Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: mau buang hajat pun pakai uang. Dibilangin dijawab tidak punya uang.
Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: mau belok pakai uang. Kalau nggak ada uang demo pun dijadikan uang.
Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: dapat uang tapi tak dibawa pulang.
Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: tak bawa uang pulang suami ditendang, suami tak punya uang isteri pun dijadikan uang.
Sekarang saya mau bilang, karena banyak yang bilang: semua pakai uang tapi uang susah didapat akhirnya korupsi disayang-sayang karena mudah menghasilkan uang.
Itulah negeri para pecundang, yang oleh para bedebah dijadikan uang.
(Titip pesan buat Presiden SBY)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H