Seorang pejabat atau tokoh itu merakyat atau tidaknya dapat dibuktikan dengan melihat apakah dia mau bergaul dengan semua kalangan, dan tidak sungkan untuk duduk ditempat pedagang kaki lima.
Itulah pernyataan Feri, seorang pedagang kaki lima di Matraman, Jakarta tahun 2013 yang lalu. Pedagang nasi Padang awalnya mengaku tidak percaya Taslim yang saat itu menjadi anggota DPR RI mau duduk dan makan ditempatnya.
Sepengetahuan Feri, anggota DPR RI asal Sumbar yang mau duduk ditempatnya baru seorang Taslim.
Feri yang mengenali wajah Taslim dari layar televisi memastikan kepada teman duduk Taslim, apakah memang benar sosok yang makan ditempatnya seorang anggota DPR RI. Feri berjualan dibawah jembatan penyeberangan di jalan Matraman Raya, dia mulai berjualan dari sore hingga tengah malam.
Feri semakin salut dengan Taslim karena terlihat sangat bergaul dengan pelanggan lain meski hanya rakyat badarai. Tidak ada batasan yang dibuat Taslim meski dia seorang anggota DPR RI. Dia menempatkan diri sebagai sesame perantau Minang di Jakarta, dan sebagai wakil rakyat yang harus mendengarkan dan memperjuangkan aspirasi.
Selama ini Feri mempunyai kesan kalau anggota DPR RI itu suka hidup mewah dan tidak mungkin duduk di tempat kaki lima. Kesan itu sirna sejak mengenal Taslim, sama halnya Feri mengenal sosok Ketua KPU RI Husni Kamil Manik yang juga sederhana dan membumi.
Sejak Taslim sering duduk ditempatnya, Feri mulai semakin tertarik dengan perkembangan dunia politik dan hukum. Karena Feri mulai merasa ada harapan baru tentang sosok pemimpin yang benar-benar lahir dari kalangan rakyat dan mengerti tentang kebutuhan masyarakat kecil, bukan untuk pecitraan.
Pedagang kaki lima itu bukan musuh dari ketertiban dan keindahan kota, tapi bisa menjadi mitra yang sama-sama menghidupkan kota, asal diberdayakan dan disesuaikan dengan tata kelola kota.
Feri berkenyakinan kalau Taslim menjadi Walikota Bukittinggi, pedagang kecil tidak akan digusur atau dimatikan. Tapi Taslim akan memberdayakan pedagangkecil, karena feri yakin Taslim paham bagaimana kesulitan hidup para pedagang kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H