Mohon tunggu...
Siti Zubaidah
Siti Zubaidah Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang Ibu dari 3 anak, berkecimpung dalam dunia pembelajaran, dulu pernah sekolah di PGAN 28 dan IAIN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Saya Belajar Cara Mendisiplinkan Anak

31 Mei 2012   14:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:33 1290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di sinilah pentingnya untuk menjadi  konsisten baik dalam metode menerapkan disiplin dan bagaimana Anda menghukum anak Anda, jika melanggarnya. Aturan ini, berlaku untuk semua pengasuh. Hal yang biasa bagi anak-anak itu menguji batas kesabaran orang tua dan pengasuh, dan jika Anda tidak konsisten dalam batas-batas ini, maka Anda akan mendorong perilaku yang lebih parah.

Tidak semua orang tua, termasuk saya, mampu mengatur dan mendisiplinkan anak. Apalag seperti anak saya yang baru menginjak akil baligh, perlu kesabaran ekstra menghadapinya. Namun saran pesikolog agar orang tua terus belajar bagaimana mendisiplinkan anak.

Di bawah ini adalah hal-hal yang dianggap penting saat menghadapi anak agar mereka bisa berdisiplin.


  1. Tetap tenang dan tidak terbawa arus ketika anak Anda bertingkah. Hindari berteriak dan menjerit, karena ini dapat mengajarkan anak Anda bahwa itu semua mendandakan  kehilangan kendali jika Anda tidak mendapatkan cara yang baik bagi Anda. Jika Anda merasa seperti hal-hal yang meningkat terlalu banyak, kemudian istirahat sampai Anda dapat menenangkan Anda.
  2. Hindari terlalu banyak kritik. Pastikan anak Anda mengerti bahwa itu adalah perilaku yang Anda tidak puas dengan dan bahwa Anda akan selalu mencintainya.
  3. Hindari terlalu banyak memuji. Anda tidak perlu terus-menerus memuji anak Anda, terutama untuk kegiatan rutin, karena akan membuat komentar Anda kurang efektif.
  4. Jangan fokus pada negatif sepanjang waktu, terutama ketika menawarkan dukungan positif.
  5. Hindari hukuman fisik. Memukul tidak pernah terbukti lebih efektif dan akan membuat anak Anda lebih agresif dan marah.
  6. Ingatlah untuk memberikan penghargaan dan pujian untuk perilaku yang baik.
  7. Memahami perbedaan antara imbalan dan suap. Hadiah adalah sesuatu diterima oleh anak Anda setelah dia melakukan sesuatu, sedangkan suap diberikan sebelumnya, untuk mencoba dan memotivasi anak Anda untuk melakukan apa yang Anda inginkan. Suap harus dihindari.
  8. Jadilah teladan yang baik.
  9. Yang paling penting, memberikan anak Anda dengan lingkungan yang aman di mana ia merasa aman dan dicintai.


Salam

Sitiz

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun