Mohon tunggu...
STKIP ParacendekiaNW
STKIP ParacendekiaNW Mohon Tunggu... Dosen - STKIP Paracendekia NW Sumbawa adalah perguruan tinggi keguruan yang mengelola dua program studi, yaitu Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Matematika (jenjang Sarjana)

BLOG STKIP PARACENDEKIA NW SUMBAWA Wadah publikasi tulisan ilmiah populer dan karya sastra mahasiswa dan dosen STKIP Paracendekia NW Sumbawa Penyunting: Prof. Iwan Jazadi, Ph.D., Guru Besar Pendidikan Bahasa Inggris dan Ketua STKIP Paracendekia NW Sumbawa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengenalan dan Pemahaman Penyusunan Kerangka Perencanaan Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan

7 Mei 2023   18:24 Diperbarui: 7 Mei 2023   18:40 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengenalan dan Pemahaman Punyusunan Kerangka Perencanaan Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan

Oleh: Elli Marliana, S.Pd., M.A.

(Dosen STKIP Paracendekia NW Sumbawa dan Spesialis Pengembangan dan Penelitian Literasi dan Pendidikan Karakter Program "Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Kearifan Lokal di Kabupaten Sumbawa", INOVASI Grant tahun 2023, Kemitraan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia)

Perencanaan pemberlakuan Kurikulum Merdeka (KM) secara serempak di semua satuan Pendidikan di Indonesia sudah semakin dekat yaitu pada tahun 2024. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa kita belum seratus persen siap dengan perubahan kurikulum baru ini. Banyak hal yang harus di persiapkan dengan matang oleh sebuah satuan pendidikan, termasuk salah satunya adalah kesiapan sumber daya manusia yaitu tenaga pendidik yang merupakan salah satu aktor kunci keberhasilan pelaksanaan kurikulum ini. Para tenaga pendidik termasuk kepala satuan Pendidikan harus benar-benar sudah memiliki pemahaman yang kuat tentang pembelajaran dalam kurikulum merdeka, seperti bagaimana menyusun kerangka perencanaan Pendidikan karakter satuan Pendidikan. Dibutuhkan Kerjasama yang solid dari semua pihak agar persiapan ini bisa benar-benar akan membawa dampak yang sangat signifikan Ketika Kurikulum Merdeka benar-benar diterapkan dalam dunia Pendidikan kita.

STKIP Paracendekia Sumbawa melaui Program "Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Kearifan Lokal di Kabupaten Sumbawa" ikut serta memberikan kontribusi dalam membantu Satuan Pendidikan mempersiapkan diri dalam menghadapi KM. Salah satu kegiatan dari program ini memberikan Pembekalan kepada Pengawas (PAUD, SD/MI, dan SMP) melalui 3 tahap pelatihan. Para pengawas kemudian memberikan pelatihan kepada Kepala Satuan Pendidikan dan tenaga pengajar di semua sekolah binaan mereka. Tulisan ini adalah penjabaran singkat dari salah satu materi Pelatihan Pengembangan Kapasitas Pengawas untuk mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka dan Literasi Dasar dan Pendidikan Karakter Kab. Sumbawa Tahap 3 yang telah diselenggarakan pada hari Senin, 03 April 2023 (Unit 3: Menyusun Kerangka Perencanaan Pendidikan Karakter). Tulisan ini pada hakikatnya bertujuan untuk menambah khasanah pengetahuan pembaca khususnya tentang bagaimana menyusun kerangka perencanaan Pendidikan karakter di Satuan Pendidikan.

Peserta yang terdiri dari 19 orang Pengawas dari 5 Zona di Kabupaten Sumbawa (Zona Kec. Sumbawa, Zona Kec. Plampang, Zona Kec. Lunyuk, Zona Kec. Labuhan Badas, dan Zona Kec. Utan) dan dua narasumber tambahan (dosen STKIP Paracendekia NW Sumbawa) diajak untuk melakukan kegiatan-kegiatan simulasi untuk mencapai tiga tujuan utama yang ingin dicapai dalam pelatihan tersebut, yaitu: menentukan elemen dan sub-elemen prioritas pada semester berjalan, menentukan tema dan topik yang sesuai dengan budaya lokal, dan membangun kerangka Pendidikan Karakter sekolah pada semester berjalan. Fasilitator dan narasumber tambahan ini akan melatih 30 Kepala Satuan Pendidikan dan 287 guru dari 5 zona terpisah.

Alur kegiatan dalam pelatihan tersebut terbagi menjadi 3, yaitu: Pendahuluan, Kegiatan Inti, dan Penutup. Pada bagian Pendahuhuluan, Pemateri memaparkan latar belakang, tujuan, dan alur kegiatan. Lalu, pada bagian kegiatan inti, peserta melakukan kegiatan-kegiatan simulasi untuk mencapai 3 tujuan dari unit tersebut. Pada bagian akhir yaitu penutup, peserta diajak untuk merefleksi rangkaian kegiatan unit 3 yang telah dilakukan sekaligus menuliskan rencana tindak lanjut pendampingan di sekolah binaan masing-masing. Dalam pelatihan ini, peserta diberikan pre dan post-test untuk mengukur pemahaman mereka sebelum dan sesudah pelatihan diberikan.

Agar peserta memiliki kemampuan untuk menentukan elemen dan sub-elemen prioritas pada semester berjalan (Tujuan 1 dari kegiatan inti), peserta melakukan simulasi terkait penentuan dimensi, elemen dan sub-elemen prioritas. Fasilitator menyegarkan kembali ingatan peserta tentang dimensi dan elemen yang ada dalam Profil Pelajar Pancasila (P3) dengan cara menghadirkan diagram dimensi dan elemen P3 yang kosong. Peserta diminta untuk menyebutkan dimensi-dimensi P3 beserta masing-masing elemennya. Peserta yang telah dibagi berdasarkan zona akan melakukan kegiatan secara mandiri dalam kelompok masing-masing dan kemudian membagikan hasil diskusi mereka dalam kelompok mereka. Penentuan dimensi, elemen dan sub-elemen proritas ini harus berdasarkan hasil Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan masing-masing. Dimensi mana yang dianggap masih kurang berkembang atau perlu dikembangkanlah yang kemudian dipilih sebagai dimensi yang perlu dikuatkan. Begitu pula dengan pemilihan elemen dan sub-elemen prioritas. Sebagai pengingat, dalam Kurikulum merdeka kita mengenal Profil Pelajar Pancasila (P3) yang merupakan Standar Kompetensi Lulusan yang dirumuskan secara terpadu dalam bentuk 6 Dimensi yaitu: (1) Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebinekaan Global, (3) Bergotong Royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar Kritis, dan (6) Kreatif. Selain dimensi, didalam P3 terdapat juga istilah- istilah seperti: elemen, sub-elemen, tema dan topik.

Tujuan kedua dari Unit 3 merupakan kelanjutan dari tujuan pertama, dimana tema dan topik bisa dipilih setelah dimensi, elemen, dan sub-elemen prioritas telah dipilih. Ada 4 tema untuk jenjang PAUD (Aku Sayang Bumi "Gaya Hidup Berkelanjutan", Aku Cinta Indonesia "Kearifan Lokal", Kita Semua Bersaudara "Bhinneka Tunggal Ika", dan Imajinasi dan Kreativitasku "Rekayasa dan Teknologi") dan 9 tema untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dan sederajat (Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhineka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi, Rekayasa dan Teknologi, Kewirausahaan, dan Kebekerjaan). Seperti hanyanya aktifitas pada tujuan 1, peserta yang telah dibagi berdasarkan zona akan melakukan kegiatan secara mandiri dalam kelompok masing-masing dan kemudian membagikan hasil diskusi mereka dalam kelompok mereka. Yang menjadi pembeda dalam tujuan 2 adalah pemilihan/penentuan topik yang harus sesuai dengan falsafah dan kearifan lokal Sumbawa. Orang Sumbawa atau 'Tau Samawa' memiliki falsafah hidup yang berbunyi "Adat barenti lako sara'. Sara' barenti lako kitabullah. Taket lako Nene', kangila boat lenge. Katelas senap semu, riam remo, nyaman nyawe." Arti dari falsafah tersebut kurang lebih: Adat yang ada di Tana Samawa berlandaskan pada Peraturan. Sementara, Peraturan berlandaskan pada Al Quran dan Sunnah Rasul. Jika manusia sudah bertaqwa pada Allah sang pencipta, tentu dalam kehidupan mereka akan malu untuk berbuat keburukan. sehingga Kehidupan masyarakat Sumbawa yang memegang teguh falsafah ini akan memiliki kehidupan spiritual yang kuat, kehidupan dengan sesame mahluk  yang rukun dan damai, dan kehidupan pribadi yang bekecukupan (sandang, pangan, dan papan). Adapun kearifan lokal Sumbawa sangatlah kaya dan beragam dan dapat di bagi berdasarkan sumber-sumbernya. Berikut adalah contoh-contoh sumber kearifan lokal Sumbawa:

  • Pertunjukan dan Pustaka/Sastra Daerah (Makanan/Minuman, Lagu Daerah, Pakaian, Lawas, Tutir, Perbahasa, Olahraga, Kesenian, Bahasa, Permainan Tradisional)
  • Sharing Tokoh (Tokoh Budaya, Orang Tua, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama)
  • Peraturan di Daerah (Perbup Muatan Lokal, Perbup Gerakan Literasi Sekolah, Perbup Pendidikan Karakter, Perda LAT)
  • Kekayaan Konteks Lokal (Demografis, Geografis)
  • Buku Panduan Budaya (Buku Pasatotang)

Tujuan ketiga dari unit 3 adalah memfinalisasi kerangka sederhana untuk pengembangan pendidikan karakter P3 di tingkat satuan pendidikan. Pada tahap ini, melalui video peserta belajar dari pengalaman sekolah penggerak yang telah lebih dulu mengembangkan kerangka Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikannya. Mereka mencatat poin-poin yang menjadi kekuatan/kelebihan yang dilakukan oleh sekolah penggerak tersebut dalam mengembangkan kerangka pendidikan karakternya. Peserta pelatihan kemudian memikirkan kekuatan yang mereka miliki dalam mengembangkan kerangka pendidikan karakternya, sekaligus hal-hal yang dirasa perlu diperbaiki/lengkapi dari kerangka yang telah dikembangkan.

Pada kegiatan penutup, peserta diberi waktu untuk menentukan poin-poin yang dianggap berkesan dari seluruh rangkaian kegiatan pada unit 3 tersebut. Mereka diberi kebebasan untuk mengekspresikan poin-poin tersebut dalam bentuk kata-kata, gambar, kalimat, puisi, pantun, lagu atau yang lainnya. Peserta diminta untuk memikirkan jika ada hal yang dirasa masih sulit, sekaligus memikirkan ide atau Langkah apa yang perlu di ambil untuk mengatasi kesulitan tersebut. Jika dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan di Satuan Pendidikan ada hal-hal yang dibutuhkan, Dinas Dikbud/Kemenag dan STKIP Paracendekia dalam hal ini siap memberikan dukungan sepenuhnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun