Mohon tunggu...
Siti Khumaeroh
Siti Khumaeroh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi di Universitas Pendidikan Indonesia

Hello world.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Webinar Kesehatan "Deeptalk Tentang Organ Kesehatan Reproduksi Perempuan"

11 Agustus 2022   20:20 Diperbarui: 11 Agustus 2022   22:55 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan reproduksi perempuan merupakan kesehatan yang penting untuk di pelajari atau diketahui guna untuk melindungi serta mencegah penyimpangan atau masalah kesehatan reproduksi baik sekarang maupun masa depan. 

Kesehatan Reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu keadaan mental, sosial dan fisik yang utuh, bukan hanya bebas dari kecacatan atau penyakit namun dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. 

Masalah seksualitas dan kesehatan reproduksi yang dialami perempuan semakin dirasakan memprihatinkan dan semakin kompleks dibandingkan dengan masalah kesehatan reproduksi laki-laki. Untuk mengatasi problem ini dibutuhkan kerjasama berbagai pihak yang peduli terhadap permasalahan remaja khususnya di bidang seksualitas dan kesehatan reproduksi (Hasanah, 2017). 

Sering kita menghindari topik mengenai organ-organ seksual karena masih dianggap tabu, andaipun kita sedang mengalami gangguan di bagian-bagian itu (Ayu et al., 2020).

Keterbatasan akses dan informasi tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi di kalangan anak muda di Indonesia “dapat dipahami” karena masyarakat masih memandang seksualitas sebagai hal yang tabu dan tidak boleh dibicarakan secara terbuka. 

Orang tua biasanya enggan menjelaskan masalah seksualitas dan reproduksi kepada anak remajanya. Bahkan ketika ada orang tua dan guru di sekolah yang ingin menjelaskan sesuatu kepada anaknya, seringkali mereka bingung harus menjelaskan apa dan bagaimana. (Aisyaroh, 2010)

Berdasarkan uraian diatas, Mahasiswa KKN Tematik 2022 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Serang mengadakan webinar kesehatan tentang reproduksi perempuan dengan tema “Deeptalk Tentang Organ Reproduksi Perempuan” dengan mengundang pemateri dari bidang kesehatan yaitu Kak Alip Maulana S.Kep yang dilaksanakan secara virtual di Google Meet dengan sasaran umum.

Webinar Kesehatan Reproduksi Perempuan ini dimulai dengan penayangan Power Point (PPT) yang berisi materi tentang kesehatan reproduksi perempuan, isi dari ppt tersebut yaitu pertama tentang deskripsi kesehatan reproduksi menurut WHO. Kemudian materi selanjutnya yaitu:

Kesehatan Reproduksi 

  • Komponen Kesehatan Reproduksi Pada Remaja
  • Kesehatan Reproduksi Remaja Dalam Siklus Hidup Perempuan, Masa Konsepsi – Masa Lansia 
  • Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi

Masalah Kesehatan Reproduksi

  • Masalah Kekerasan
  • Masalah Seksualitas
  • Masalah Pelacuran

IMS (Infeksi Menular Seksual)

  • Gonore (kencing nanah) Mengalami rasa nyeri dan panas saat kencing. 
  • Sifilis (Raja Singa)
  • Prostatitis atau Gangguan ejakulasi

Penyebab hal yaitu terjadi yaitu Sering Berganti Pasangan, tidak menggunakan alat kontrasepsi, dan Melakukan hubungan seks walaupun sudah terkena ims. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu Melakukan Program penyuluhan, Mencegah dengan menggunakan kontrassepsi, Melakukan Pengobatan Dini dan Menunda Hubungan Seksual.

setelah itu penayangan video tentang aborsi. Dan dilanjut dengan sesi tanya jawab, penyerahan sertifikat pemateri dan dokumentasi disusul dengan penutup.

Dengan diadakannya kegiatan webinar ini, diharapkan masyarakat khususnya perempuan lebih menjaga dan dapat mencegah masalah yang terjadi pada kesehatan reproduksinya.  

Dokpri
Dokpri

Referensi

Hasanah, H. (2017). PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI PEREMPUAN: SebuahStrategi Mencegah Berbagai Resiko Masalah Reproduksi Remaja. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 11(2), 229.

Ayu, D., Rosyida, C., & Latifah, A. (2020). PADA IBU HAMIL PENDAHULUAN Tetanus yaitu suatu gangguan neurologis yang ditandai dengan meningkatnya tonus otot dan spasme , yang disebabkan oleh Clostridium Tetani ( Sudoyo , 2011 ). Tetanus lebih sering dialami oleh bayi baru lahir atau Tetanus Neonator. 13, 172–179.

Aisyaroh, N., Kebidanan, S. P. P. D. I., & Unissula, F. I. K. (2010). Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Majalah Ilmiah Sultan Agung. Universitas Sultan Agung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun