BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masa remaja adalah suatu bagian dari tahap kehidupan yag harus dilalui semua orang. "Remaja adalah kelompok usia 10-20 tahun yang sedang mengalamiÂ
perkembangan secara fisik, emosi, sosial, mental, dan kerohanian. Usia ini sangat rentan terhadap segala perubahan yang terjadi, karena usia ini mengalami krisis identitas, dimana kelompok usia ini masih berjuang dengan kemampuan diri sendiri demi memahami tentang identitas."
     1 mengalami perubahan dari anak menuju kedewasaan." 2 Ketidakpedulian dan kurangnya pengertian keluargaÂ
terhadap perkembangan remaja, adalah sebuah masalah "orang tua yang mengira bahwa anak-anak mereka akan berkembang baik tanpa pendidikan dan bimbinganÂ
tentu salah. Karena yang akhirnya terlibat dalam masalah yang cukup serius justru berasal dari keluarga-keluarga semacam itu."4 Menghadapi perilaku remaja, bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilaksanakan pendidik terlebih khusus bagi orang tua sebagai lembaga pendidikan,yang pertama. Namun, hal demikian tidak seharusnya menjadi alasan bagi setiap orang tua untuk menyerah dalam membimbing anak remajanya khsususnya dalam hubungan pribadi anak dengan Tuhan. Lawrence O. Richards menyatakan bahwa; "Orang tua dipanggil Allah untuk meneladankan firman Allah pada anak-anak"5demikianlah kalimat yang dituliskan oleh. Pendidikan dalam keluarga mempunyai peran yang sangat penting dan sangat menentukan pencapaian mutu sumber daya manusia, namun menyelenggarakan pendidikan keluarga tidak sekedar sebagai pelaksana melainkan berperan sebagai pengelola dan bertanggung jawab dalam meberikan contoh perilaku pada anak-anaknya. Orang tua merupakan figure utama yang dikenal anak sehingga pengalaman dan pendidikan secara praktik mempengaruhi pribadi anak.Keluarga adalah tempat di mana remaja banyak berinteraksi atau berkomunikasi bersama dengan orang tua, kakak, adik dan anggota keluarga lainnya. Dengan demikian di dalam keluarga jugalah remaja akan banyak mendapatkan teladan dan pendidikan, yang berhubungan dengan pembentukan karakter serta perilaku anak. Oleh sebab itu orang tua harus menjadi teladan bagi anaknya, khususnya dalam mengajarkan PAK di dalam keluarga. "Keluarga merupakan setting .
pertama dan utama dari Pendidikan Agama Kristen (PAK). Keluraga dikatakan sebagai setting utama dan pertama tidak lain karena peranan orang tua dalam mengasuh anak-anaknya sangat penting."7 Dengan adanya Pendidikan AgamaÂ
Kristen (PAK) dalam keluarga, maka iman, tindakan, bahkan sikap semua anggota keluarga akan bertumbuh ke arah yang benar, begitu juga terhadap remaja.
Setting PAK di dalam keluarga (Kristen). Pembentukan akan terjadi dengan adanya sosialisasi dengan orang dekatnya. Dalam konteks keluarga orang yang dekat dengan anak adalah orang tua. Di sini jelas bahwa agar terjadi sosialisasi yang efektif, orang tua harus menjadi model yang baik dari iman kristiani agar menjadi panutan yang efektif bagi internalisasi sistem kepercayaan, nilai, dan tingkah laku kristiani.