Mohon tunggu...
Stivaniyanti Atmanegara
Stivaniyanti Atmanegara Mohon Tunggu... Dosen - tenaga pengajar

hobi saya membuat karya ilmiah untuk menambah wawasan, ilmu pengetahuan sebagai tenaga pengajar

Selanjutnya

Tutup

Love

Jauh Dilubuk Hatiku, Masih Terukir Namamu: Mengenang Cinta yang Tak Lekang oleh Waktu

9 September 2024   21:28 Diperbarui: 9 September 2024   21:32 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

"Jauh di Lubuk Hatiku, Masih Terukir Namamu: Mengenang Cinta yang Tak Lekang oleh Waktu"

Cinta adalah perasaan yang mendalam dan kuat, yang kerap meninggalkan jejak di hati seseorang. Meski hubungan mungkin berakhir atau waktu telah berlalu, sering kali nama seseorang masih terukir dalam lubuk hati terdalam, menjadi kenangan yang tak mudah pudar.

Mengenang Cinta yang Pernah Ada

Dalam setiap hubungan, ada momen-momen yang membekas, baik itu kebahagiaan maupun kesedihan. Ketika seseorang masih menyimpan perasaan untuk seseorang di masa lalu, bukan berarti ia tidak bisa melanjutkan hidup. Sebaliknya, itu menunjukkan bahwa pengalaman tersebut begitu berharga sehingga menjadi bagian dari diri kita. Meskipun cinta itu mungkin tidak lagi terwujud dalam kenyataan, kenangan itu tetap memberikan pengaruh dalam cara kita melihat dunia dan hubungan masa depan.

Cinta yang Abadi dalam Kenangan

Ada banyak alasan mengapa nama seseorang tetap terukir dalam hati. Bisa jadi hubungan tersebut berakhir tanpa kesimpulan yang jelas, atau mungkin cinta itu begitu mendalam hingga meninggalkan kesan yang abadi. Banyak orang yang merasa bahwa kenangan ini adalah bagian dari pertumbuhan emosional mereka, dan meski ada kesedihan yang tersisa, cinta tersebut mengajarkan banyak hal tentang kehidupan.

Menerima Kenangan Sebagai Bagian dari Hidup

Kenangan cinta yang mendalam bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, ia bisa membawa kesedihan karena hubungan tersebut tak lagi ada. Di sisi lain, kenangan itu bisa menjadi pengingat akan kemampuan kita untuk mencintai dan dicintai. Menerima bahwa kenangan itu ada dan menghargainya sebagai bagian dari perjalanan hidup adalah langkah penting untuk bergerak maju dengan hati yang lebih kuat.

Berjalan Maju dengan Kenangan

Meski nama seseorang masih terukir dalam lubuk hati, kehidupan tetap harus berjalan. Menghormati kenangan tersebut sambil membuka diri untuk pengalaman baru adalah cara untuk menemukan kebahagiaan kembali. Bagaimanapun, setiap cinta yang pernah ada adalah batu pijakan untuk cinta yang lebih baik di masa depan.

Kesimpulan

"Jauh di lubuk hatiku, masih terukir namamu" adalah perwujudan dari cinta yang bertahan dalam kenangan. Meski hubungan itu mungkin tak lagi hadir dalam bentuk nyata, dampaknya akan terus terasa dalam kehidupan kita. Pada akhirnya, yang terpenting adalah bagaimana kita menerima dan merangkul kenangan tersebut untuk melanjutkan perjalanan hidup dengan hati yang lebih bijak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun