Mohon tunggu...
Siti FatimahHusna
Siti FatimahHusna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN jakarta prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.

Saya hanya manusia biasa makan nasi yang tidak luput dari kesalahan, dan menyukai kucing karna mereka lembut dan lucu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Berkebutuhan Khusus dan Pentingnya Pelayanan Pendidikan

21 Desember 2024   10:17 Diperbarui: 21 Desember 2024   10:16 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak Berkebutuhan Khusus dan Pentingnya Pelayanan Pendidikan

Anak-anak berkebutuhan khusus membutuhkan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Anak berkebutuhan khusus adalah individu yang memiliki karakteristik unik yang berbeda dari anak pada umumnya. Berikut adalah jenis-jenis anak berkebutuhan khusus serta pendekatan yang dapat dilakukan dalam pendidikan mereka:

1. Tunanetra

Anak dengan hambatan dalam penglihatan ini memerlukan bantuan berupa teks bacaan dalam format braille, benda model, atau benda nyata. Dalam proses belajar mengajar, mereka sebaiknya diberikan tugas-tugas yang melibatkan indera peraba atau media visual yang dapat diakses.

2. Tunarungu

Anak dengan hambatan pendengaran atau tuna wicara biasanya berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Pendekatan komunikasi yang inklusif sangat diperlukan untuk membantu mereka memahami materi pelajaran dengan baik.

3. Tunagrahita

Anak dengan intelijensi yang berada di bawah rata-rata sering kali kesulitan beradaptasi dalam perilaku sehari-hari. Mereka membutuhkan pendekatan pembelajaran yang lebih sederhana dan konsisten untuk mendukung perkembangan mereka.

4. Tunadaksa

Anak yang memiliki gangguan gerak, seperti lumpuh atau gangguan struktur tulang akibat kondisi bawaan atau kecelakaan, memerlukan fasilitas khusus. Contohnya adalah alat bantu gerak atau program terapi untuk meningkatkan kemampuan motorik mereka.

5. Tunalaras

Anak dengan hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial sering kali mengalami tantrum atau kesulitan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Mereka membutuhkan dukungan psikologis dan edukasi khusus yang berfokus pada pengendalian emosi.

6. Kesulitan Belajar

Anak yang memiliki gangguan dalam cara belajar, seperti disleksia, memerlukan metode pengajaran yang berbeda. Contohnya adalah penggunaan media visual, pendampingan khusus, atau terapi untuk membantu mereka memahami materi pelajaran.

Sering kali, anak-anak berkebutuhan khusus tidak terlihat berbeda secara fisik, sehingga masyarakat cenderung mengabaikan kebutuhan spesifik mereka. Misalnya, anak-anak dengan tunalaras sering disalahartikan sebagai anak nakal atau bahkan mengalami stigma negatif. Padahal, mereka memerlukan perhatian khusus dan pendekatan yang tepat.

Pendidikan yang inklusif dan memahami kebutuhan setiap individu adalah kunci untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus berkembang secara optimal. Dengan perhatian dan fasilitas yang sesuai, mereka dapat mencapai potensi terbaiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun