OLEH : ST. FATMAWATI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
PENDIDIKAN SELAMA MASA COVID-19 DI INDONESIA
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi suatu bangsa karena dari pendidikan inilah akan terbentuk generasi muda yang cerdas, berkualitas juga mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan hidup yang dihadapi, hal ini yang akan diturunkan kepada generasi berikutnya. Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan dari pendidikan sendiri menurut UU No.20 Tahun 2003 adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sejak awal tahun 2020, organisasi kesehatan dunia atau yang dikenal sebagai WHO menetapkan bahwa Corona Virus Disease (Covid-19) sebagai pandemi, karena virus tersebut melanda lebih dari 200 negara di seluruh dunia. Di Indonesia mengantisipasi penyebaran Covid-19 dengan melakukan berbagai macam tindakan, mulai dari wajib memakai masker, work from home, study from home, social and physical distancing, pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Anjuran untuk melakukan karantina selama pandemi juga dilakukan (Donthu & Gustafsson, 2020). Tindakan-tindakan tersebut diupayakan pemerintah agar seluruh masyarakat tidak terlibat dalam kerumunan yang dapat dengan mudah dalam penyebaran virus ini.
Bagaimana dengan pendidikan di Indonesia dimasa pandemi ?
Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut terdampak covid-19 sehingga harus melakukan kegiatan belajar mengajar secara online. Dimana biasanya kegiatan belajar mengajar dilakukan secara langsung, namun sudah beberapa bulan ini di lakukan via online. Bukan hanya tenaga pengajar yang bekerja keras dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tapi orang tua juga ikut dalam mendampingi anak anak-anak belajar dirumah untuk ikut membantu menjelaskan berbagai macam mata pelajaran dan menemani anak-anak mengerjakan tugas sekolah. Ditengah pembatasan sosial akibat covid 19 ini kita harus tetap semangat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Kebijakan physical distancing yang bertujuan untuk memutuskan penyebaran wabah, memaksa perubahan sistem dari pendidikan formal di sekolah atau perguruan tinggi dengan sistem online skala nasional.
Tantangan Apa Saja yang di Hadapi Tenaga Pendidik dan Orang Tua ?
Berbagai macam tantangan harus di hadapi untuk sistem pendidikan online ini, selain disiplin pribadi untuk belajar secara mandiri, fasilitas dan sumber daya juga tidak kalah pentingnya. Faktanya masih banyak sekali anak-anak yang terkendala fasilitas untuk belajar bukan hanya murid, tapi juga tenaga pendidik dan orang tua murid yang kesulitan baik dalam menyediakan perangkat belajar seperti ponsel dan laptop maupun pulsa untuk koneksi internet. Sistem pembelajaran online ini secara tidak langsung membuat kesenjangan sosial ekonomi yang sudah terjadi sejak lama, menjadi semakin melebar saat pendemi.
Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemenaker) mencatat lebih dari 2 juta buruh dan pekerja formal-informal yang dirumahkan, dengan kondisi seperti ini banyak orang tua kesulitan untuk mengoptimalkan pendidikan bagi anak-anak mereka. Namun dalam kondisi lain orang tua bisa berhadapan dengan pilihan yang sangat sulit antara memberi makan keluarga atau membiayai pendidikan anak. Hal ini berpotensi meningkatkan angka putus sekolah yang semakin meningkat.
Sistem Daring Benar-benar jadi Solusi ?
Sistem pembelajaran daring yang belum dipersiapkan secara matang ini tentunya sangat berdampak pada metode pembelajaran yang dilakukan oleh tenaga pendidik begitu pun dengan penerimaan materi pembelajaran dari peserta didik yang sering kali tidak memahami materi yang disampaikan. Angka putus sekolah meningkat di beberapa tempat seperti papua, maluku utara dan beberapa daerah yang masuk zona merah di Indonesia. Karena angka putus sekolah yang meningkat baik di kota maupun desa hal ini menyebabkan menurunnya produktivitas nasional yang membuat mereka terjebak dalam lingkaran tidak berujung (vicious circle) kemiskinan struktural.
Pendidikan merupakan kunci pembangunan sumber daya manusia untuk Indonesia emas 2045, yang adil dan sejahtera, aman dan damai serta maju dan mendunia. pendidikan yang akan menentukan bagaimana masa depan bangsa ini, apakah menjadi bangsa yang beradab, cerdas dan siap berkompetisi di era globalisasi. Atau menjadi bangsa yang tenggelam dalam berbagai persoalannya sendiri. Sejak dulu berbagai upaya reformasi pendidikan sudah di lakukan. Termasuk alokasi anggaran pendidikan 20% dari APBN. Tapi masalah pendidikan nasional masih terkendala dua persoalan mendasar, yakni akses dan kualitas pendidikan, dari segi akses walaupun sudah ada kebijakan sekolah gratis, program beasiswa hingga penyelesaian masalah jarak dan akses menuju sekolah tengah diusahakan. Nyatanya indikator rata-rata lama sekolah (RLS) nasional yang baru 8,2 tahun atau setara SLTP kelas 2 menunjukkan persoalan dibidang pendidikan masih banyak.
Kemudian kualitas pendidikan kita yang masih kurang maksimal masih harus melakukan upaya lebih untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar, kurikulum pendidikan, hingga daya saing pendidikan nasional. Mari kita perbaiki strategi antara dunia pendidikan dan dunia lapangan kerja. Reformasi pendidikan menjadi tanggung jawab kita sebagai generasi muda penerus bangsa. Mari bersama memperbaiki semua aspek baik dari sistem rekrutmen tenaga pendidik, hingga komponen lain yang mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia. Tugas untuk mencerdaskan bangsa dan membuat bangsa ini menjadi berkarakter bukan hanya tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tapi tugas kita semua apalagi di masa pandemi covid-19.
Pandemi covid-19 ini menjadi salah satu alasan untuk kita bisa bersama-sama melakukan upaya mengenai sejumlah persoalan genting pendidikan di Indonesia. Karena, menyangkut masa depan kualitas pendidikan serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Selain dari kendala di dunia pendidikan Indonesia di masa pandemi covid-19 ini ada hal positif yang bisa diperoleh, yaitu dengan sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring (online) peserta didik bisa banyak melakukan kegiatan di rumah sehingga dapat mempermudah orang tua untuk memonitoring anak-anak.
Selain itu dengan sistem daring ini tenaga pendidik dan peserta didik bisa meningkatkan kreativitas diri dengan membuat video pembelajaran atau dengan power point yang menarik sehingga peserta didik tidak bosan dan peserta didik juga bisa lebih kreatif saat mendapat tugas membuat video pembelajaran. Pada dasarnya setiap yang terjadi mempunyai dampak positif dan negatif nya termasuk pandemi covid-19 ini, walaupun dampak yang di akibatkan sangat besar terutama di dunia pendidikan, hal ini tidak bisa menjadi alasan untuk berhenti berjuang meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia demi terwujudnya Indonesia emas 2045.
Yang dimana pembelajaran daring itu metode belajar jarak jauh berbasis internet dengan menggunakan aplikasi komunikasi virtual seperti Whatsapp, Google Meet, Zoom Meeting dan masih banyak lagi. Pada pembelajaran ini, siswa dan guru tidak bisa bertatap muka secara langsung, tetapi melalui media online yang sudah disebutkan sebelumnya.
Akibat perubahan tersebut, guru dan siswa harus bisa beradaptasi dengan cepat. Salah satunya menyoal perubahan pada metode pembelajaran. Metode pembelajaran saat ini berubah menjadi lebih kreatif dan inovatif. Jika sebelumnya pembelajaran dilaksanakan dengan metode teacher center atau berpusat pada guru, sekarang beralih ke metode student center di mana siswa aktif belajar mandiri dengan dibimbing oleh guru. Siswa juga bisa mendapatkan tambahan informasi dari E-book yang tersedia gratis di internet. Oleh sebab itu, siswa tidak perlu membawa banyak buku pelajaran dan hanya tinggal mengunduh gratis di internet.
Namun sayangnya, pembelajaran daring juga memerlukan persiapan yang tidak sedikit. Guru dan siswa harus memiliki perangkat yang memadai agar pembelajaran daring dapat terlaksana. Selain itu, juga selama proses pembelajaran harus tersedia sinyal stabil dan kuota internet yang cukup.
Walaupun pemerintah telah menyediakan kuota gratis setiap bulannya, tetapi jika sinyal tidak memadai maka akan menjadi percuma juga. Selain sinyal stabil dan kuota internet yang cukup, terkadang guru dan siswa mengkhawatirkan dengan aliran listrik yang bisa saja mati atau terjadi pemadaman listrik. Tentu saja hal ini tidak bisa diantisipasi sehingga bisa menghambat pembelajaran.
Ada beberapa siswa mengeluhkan lelah dalam mengikuti pembelajaran daring. Alasannya pemberian tugas saat pembelajaran daring lebih banyak daripada saat tatap muka. Mereka merasa waktu lebih banyak dihabiskan untuk mengerjakan tugas, daripada memahami materi pelajaran. Belum lagi jika mereka tiba-tiba diminta tolong oleh orang tua mereka dan tentu saja itu akan memecah konsentrasi belajar.
Banyak siswa menginginkan pembelajaran luring atautatap muka dilakukan kembali. Alasannya pun beragam, ada yang mengeluhkan merasa bosan belajar terus di rumah, merasa tidak paham dengan materi, atau mengeluhkan kuota internetnya cepat habis karena digunakan pembelajaran daring.
Mereka lebih menyukai pembelajaran tatap muka seperti biasanya karena ingin bisa belajar secara langsung dengan gurunya, sambil berdiskusi dengan teman. Pembelajaran ini dinilai lebih efektif karena siswa cenderung lebih semangat belajar di sekolah daripada di rumah. Siswa yang semangat akan lebih cepat menyerap ilmu.
Tentu saja, pembelajaran luring tidak bisa dilaksanakan secara penuh mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung. Oleh sebab itu, saat ini pembelajaran dengan hybrid learning merupakan solusi yang tepat. Hybrid learning merupakan kombinasi antara pembelajaran daring dan luring atau tatap muka, tetapi dalam waktu yang terbatas. Harapannya adalah siswa bisa lebih optimal dalam memahami pelajaran dan guru juga bisa menilai keterampilan peserta didik dari segi keterampilan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H