Sistem pembelajaran daring yang belum dipersiapkan secara matang ini tentunya sangat berdampak pada metode pembelajaran yang dilakukan oleh tenaga pendidik begitu pun dengan penerimaan materi pembelajaran dari peserta didik yang sering kali tidak memahami materi yang disampaikan. Angka putus sekolah meningkat di beberapa tempat seperti papua, maluku utara dan beberapa daerah yang masuk zona merah di Indonesia. Karena angka putus sekolah yang meningkat baik di kota maupun desa hal ini menyebabkan menurunnya produktivitas nasional yang membuat mereka terjebak dalam lingkaran tidak berujung (vicious circle) kemiskinan struktural.
Pendidikan merupakan kunci pembangunan sumber daya manusia untuk Indonesia emas 2045, yang adil dan sejahtera, aman dan damai serta maju dan mendunia. pendidikan yang akan menentukan bagaimana masa depan bangsa ini, apakah menjadi bangsa yang beradab, cerdas dan siap berkompetisi di era globalisasi. Atau menjadi bangsa yang tenggelam dalam berbagai persoalannya sendiri. Sejak dulu berbagai upaya reformasi pendidikan sudah di lakukan. Termasuk alokasi anggaran pendidikan 20% dari APBN. Tapi masalah pendidikan nasional masih terkendala dua persoalan mendasar, yakni akses dan kualitas pendidikan, dari segi akses walaupun sudah ada kebijakan sekolah gratis, program beasiswa hingga penyelesaian masalah jarak dan akses menuju sekolah tengah diusahakan. Nyatanya indikator rata-rata lama sekolah (RLS) nasional yang baru 8,2 tahun atau setara SLTP kelas 2 menunjukkan persoalan dibidang pendidikan masih banyak.
Kemudian kualitas pendidikan kita yang masih kurang maksimal masih harus melakukan upaya lebih untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar, kurikulum pendidikan, hingga daya saing pendidikan nasional. Mari kita perbaiki strategi antara dunia pendidikan dan dunia lapangan kerja. Reformasi pendidikan menjadi tanggung jawab kita sebagai generasi muda penerus bangsa. Mari bersama memperbaiki semua aspek baik dari sistem rekrutmen tenaga pendidik, hingga komponen lain yang mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia. Tugas untuk mencerdaskan bangsa dan membuat bangsa ini menjadi berkarakter bukan hanya tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tapi tugas kita semua apalagi di masa pandemi covid-19.
Pandemi covid-19 ini menjadi salah satu alasan untuk kita bisa bersama-sama melakukan upaya mengenai sejumlah persoalan genting pendidikan di Indonesia. Karena, menyangkut masa depan kualitas pendidikan serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Selain dari kendala di dunia pendidikan Indonesia di masa pandemi covid-19 ini ada hal positif yang bisa diperoleh, yaitu dengan sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring (online) peserta didik bisa banyak melakukan kegiatan di rumah sehingga dapat mempermudah orang tua untuk memonitoring anak-anak.
Selain itu dengan sistem daring ini tenaga pendidik dan peserta didik bisa meningkatkan kreativitas diri dengan membuat video pembelajaran atau dengan power point yang menarik sehingga peserta didik tidak bosan dan peserta didik juga bisa lebih kreatif saat mendapat tugas membuat video pembelajaran. Pada dasarnya setiap yang terjadi mempunyai dampak positif dan negatif nya termasuk pandemi covid-19 ini, walaupun dampak yang di akibatkan sangat besar terutama di dunia pendidikan, hal ini tidak bisa menjadi alasan untuk berhenti berjuang meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia demi terwujudnya Indonesia emas 2045.
Yang dimana pembelajaran daring itu metode belajar jarak jauh berbasis internet dengan menggunakan aplikasi komunikasi virtual seperti Whatsapp, Google Meet, Zoom Meeting dan masih banyak lagi. Pada pembelajaran ini, siswa dan guru tidak bisa bertatap muka secara langsung, tetapi melalui media online yang sudah disebutkan sebelumnya.
Akibat perubahan tersebut, guru dan siswa harus bisa beradaptasi dengan cepat. Salah satunya menyoal perubahan pada metode pembelajaran. Metode pembelajaran saat ini berubah menjadi lebih kreatif dan inovatif. Jika sebelumnya pembelajaran dilaksanakan dengan metode teacher center atau berpusat pada guru, sekarang beralih ke metode student center di mana siswa aktif belajar mandiri dengan dibimbing oleh guru. Siswa juga bisa mendapatkan tambahan informasi dari E-book yang tersedia gratis di internet. Oleh sebab itu, siswa tidak perlu membawa banyak buku pelajaran dan hanya tinggal mengunduh gratis di internet.
Namun sayangnya, pembelajaran daring juga memerlukan persiapan yang tidak sedikit. Guru dan siswa harus memiliki perangkat yang memadai agar pembelajaran daring dapat terlaksana. Selain itu, juga selama proses pembelajaran harus tersedia sinyal stabil dan kuota internet yang cukup.
Walaupun pemerintah telah menyediakan kuota gratis setiap bulannya, tetapi jika sinyal tidak memadai maka akan menjadi percuma juga. Selain sinyal stabil dan kuota internet yang cukup, terkadang guru dan siswa mengkhawatirkan dengan aliran listrik yang bisa saja mati atau terjadi pemadaman listrik. Tentu saja hal ini tidak bisa diantisipasi sehingga bisa menghambat pembelajaran.
Ada beberapa siswa mengeluhkan lelah dalam mengikuti pembelajaran daring. Alasannya pemberian tugas saat pembelajaran daring lebih banyak daripada saat tatap muka. Mereka merasa waktu lebih banyak dihabiskan untuk mengerjakan tugas, daripada memahami materi pelajaran. Belum lagi jika mereka tiba-tiba diminta tolong oleh orang tua mereka dan tentu saja itu akan memecah konsentrasi belajar.
Banyak siswa menginginkan pembelajaran luring atautatap muka dilakukan kembali. Alasannya pun beragam, ada yang mengeluhkan merasa bosan belajar terus di rumah, merasa tidak paham dengan materi, atau mengeluhkan kuota internetnya cepat habis karena digunakan pembelajaran daring.