Sebagian dari mereka berpikir, 'sesekali keluar untuk refreshing tidak apa dibanding frustasi karena di rumah saja'.
Apakah masyarakat tidak takut dengan virus mematikan bernama corona?
Takut, tetapi nampaknya ada rasa lain yang mengalahkan takut. Rasa itu bernama jenuh. Bernama lain bosan. Rasa itulah yang akhirnya membuat masyarakat mati rasa dengan takutnya menghadapi corona. Terlebih dikarenakan tidak ada yang mengetahui kapan berakhirnya. Ditambah dengan ramalan akan berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Mereka pun lebih memilih menjadi 'realistis' dengan memikirkan efek jangka pendek. Mengatasi kejenuhan.
Hal inilah yang juga dipikirkan dari perspektif penjual. Mengatasi kelaparan.
Tak menampik fakta, salah satu faktor yang andil menarik minat pembeli yang mengalami kejenuhan adalah dapat makan di tempat. Penjual yang menyediakan tempat pun mengetahui dan membaca kebutuhan pembeli mereka. Jika penjualan sepi dan tak dapat meng-cover kebutuhan sehari-hari, pasti akan sulit bagi mereka. Untuk itulah, mau tak mau sebagian dari mereka melakukan ini.Â
Semuanya terasa abu-abu saat ini. Terasa membingungkan. Bukan hanya rakyat, pemerintah pun juga kebingungan.Â
Rasanya semua energi sudah terkuras karena corona satu ini.Â
Ketakutan ekonomi, kesehatan, sosial. Corona seperti dementor yang memunculkan kekhawatiran pada setiap yang memikirkannya.Â
Sampai dari setiap kita yang lelah pun bertanya,
"PSBB efektif kah? Lalu, apa solusinya?"