"Semua usahamu pasti berbuah manis, Mbak," ucapku.
"Amin. Makasih ya," ucapnya tersenyum.
Aku tahu Mbak Jo pasti sudah dan sedang berusaha keras, meskipun dia tak menceritakannya.
"Atau mungkin ini jadi suatu jalan baru, Mbak? Untuk mandiri di tengah pandemi?" ucapku.
Mbak Jo terdiam sesaat memandangiku. Memang terdengar kurang realistis rasanya untuk berwirausaha di tengah situasi saat ini. Usaha-usaha saja banyak yang gulung tikar. Karyawan dirumahkan. Mbak Jo sendiri jadi salah satu korbannya.
"Yah, who knows?" jawabnya sambil tercengir.
"Kalau memang jalannya, gak ada yang mustahil, kan?" ucapnya sambil tersenyum lebar.
"Kun Fayakun!" ucapnya bersemangat sambil mengepalkan tangan ke atas.Â
Kami pun tertawa bersama.
"Bismillah" kami menutup obrolan topik itu sebelum memulai obrolan baru.
Ya, kami percaya akhir dari sesuatu pun adalah awal dari sesuatu yang baru. Maka dari itu, untuk mengawali sesuatu yang baik, kami mengucapkan Bismillah. Yang pastinya juga kami sertai dengan Amin, karena kami pun lagi-lagi percaya, apa yang diusahakan dengan baik, akan berbuah hasil yang baik pula.Â