Mohon tunggu...
Ste Vocal
Ste Vocal Mohon Tunggu... Penulis - Vocalkan suaramu

Cara mudah menjadi kritis adalah mau berpikir, selanjutnya berani bersuara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kartini, Kau Bisa Jadi Terang Meski Diterpa Gelap

22 April 2020   12:32 Diperbarui: 22 April 2020   12:34 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Selamat Hari Kartini!

Yah, meski ucapan selamat Hari Kartini sedikit terlambat untuk saya ucapkan di sini.

Berbicara tentang Hari Kartini, tak jauh-jauh dari pertanyaan "Apa yang bisa dilakukan Kartini masa kini?"

Ya, semakin tahun para Kartini Indonesia semakin maju. Semakin mandiri. Semakin kreatif dalam berkreasi. Semakin vokal dan berani menyuarakan aspirasi. 

Kartini kita tidak lagi takut berbeda. Tak pusing jika belum mendapat pasangan dan naik ke pelaminan setelah melewati usia 25. Kartini kita adalah Kartini yang sudah mulai menyadari bahwa setiap insan baik laki-laki maupun perempuan pada dasarnya diciptakan untuk memenuhi panggilan jiwanya dalam berkarya di dunia ini.

Sadar bahwa berkarya adalah panggilan jiwa dan lebih penting dari sekedar meneruskan keturunan. Kartini yang berani melawan stigma yang keliru dan memberikan pencerahan di masyarakat. Kartini yang peduli pada sesama dengan memperjuangkan hak-hak sesama dan men-support sesama tanpa kepentingan apa pun.

Kartini yang tetap bangkit dan semangat dari keterpurukan meskipun mengalami masa mendung, bahkan masa gelap. Menyikapi hal tersebut dengan respon hati dan pikiran yang positif dan optimis. Mengubah masa gelap tersebut menjadi suatu terang bagi dirinya bahkan juga orang lain. Karena bukankah tidak ada yang abadi di dunia ini? Termasuk langit gelap. Semuanya akan terang. Jika kita tetap optimis dan berjuang. Karena terang itu sudah ada dalam diri kita. Dalam pikiran dan hati kita. Kita hanya perlu bertahan, berjuang dan optimis agar terang itu terpancar keluar dari diri kita sampai menerangi sekitar kita. 

Teruntuk Kartini yang saat ini atau kemarin merasakan fase gelap dalam hidup, tetaplah semangat! Jangan menyerah! Kalian yang pernah menjadi korban bullying, pelecehan, pemerkosaan, KDRT atau apa pun, kalian tetaplah berharga. Sama berharganya dengan manusia yang lainnya. Kalian mempunyai hak yang sama untuk bahagia, berhak untuk bermimpi, mencapainya dan terus berkarya.

Semua yang terjadi bukan salah kalian. Terkadang memang stigma sering menyesatkan. Menyerang yang harusnya mendapatkan pembelaan. Tetapi, tetaplah semangat! Karena gelap tak akan pernah menutupi terang. Dan Tuhan tak pernah memberi ujian lebih dari kekuatan umatNya, bukan? Mungkin kalian bertanya mengapa ini terjadi pada kalian? Apa salah kalian? Tetapi, mungkin ini adalah suatu proses yang kalian alami untuk sebuah rencana Tuhan yang dapat menjadi suatu kebaikan untuk kalian dan sesama di kemudian hari. Mungkin 5 tahun lagi, atau 10 tahun lagi. Tetaplah semangat! Tetaplah dekat pada Tuhan dan semangat! Kalian berhak bahagia.

Teruntuk Kartini yang lainnya. Terkadang saya sedih melihat peristiwa bullying yang terjadi. Saya melihat sebagian perempuan yang menggunjingkan sesama perempuan, membully terus menerus, bahkan menjatuhkan sesamanya yang sudah terpuruk dan memerlukan pertolongan. Tolong, saya sungguh minta tolong. Berhentilah untuk membully satu dengan lain. Jika kalian ada yang melihat korban bullying, cobalah bersuara dan belalah. Atau setidaknya bicarakan hal tersebut kepada orang yang dapat menyelesaikan bullying tersebut.

Siapapun kalian, satu suara kalian sangat berharga. Ketika 1 orang berani bersuara, yang lainnya akan bersuara. Jika kalian melihat sesama perempuan yang mengalami pelecehan, pemerkosaan atau KDRT, tolong stop untuk menggunjingkan mereka. Apalagi memandang hina mereka. Itu semua bukan salah mereka. Mereka juga tidak ingin mengalaminya. Stop stigma seperti itu. Yang harusnya disalahkan adalah pelaku, bukan korbannya! Support mereka, kuatkan mereka. Kalian sesama perempuan, bukankah harus saling menguatkan, bukan menjatuhkan?

Atau jika kalian melihat perempuan yang hamil di luar nikah atau lainnya. Sudahlah, berhentilah untuk menggunjingkan mereka. Beban mereka sudah ada dengan semua yang dialaminya. Mereka pun sudah menyadari kesalahannya. Untuk apalagi kalian menghakiminya?

Apakah akan membawa dampak yang baik? Apakah juga untungnya bagi kalian?

Jadi di hari Kartini ini, marilah kita saling menguatkan dan mendukung satu sama lain, terutama kepada sesama perempuan agar motto ' habis gelap terbitlah terang ' benar-benar dapat terwujud dalam kehidupan nyata!

Terimakasih untuk para Kartini yang sampai saat ini sudah bertahan dan berjuang dalam hidup kalian! Kalian sungguh hebat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun