Mohon tunggu...
Ste Vocal
Ste Vocal Mohon Tunggu... Penulis - Vocalkan suaramu

Cara mudah menjadi kritis adalah mau berpikir, selanjutnya berani bersuara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nulis, Gak Ada Duitnya!

13 Maret 2020   22:59 Diperbarui: 13 Maret 2020   22:55 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Yah, meski begitu, jadi penulis juga ada bahagianya. Ketika tulisan di-views, kita tahu ada yang mendengar suara kita. Ada yang care sama opini atau ide kita. Ada yang mengapresiasi karya kita, meskipun kita dan pembaca gak saling tahu dan gak saling kenal. Kita jadi merasa semua usaha menulis kita gak sia-sia, karena didengar. Karena pendapat kita bisa tersampaikan ke orang lain. Harapan kita untuk dapat menginspirasi orang lain juga tersampaikan.  Meskipun itu hanya 1 view.

Sesederhana itu sih bahagianya.

Dan sebenarnya kita gak terlalu peduli tentang views atau likesnya. Kita peduli untuk pembaca dapat mengerti apa yang kita sampaikan. Hanya itu. Karena ketika pembaca mengerti dan satu frekwensi, apa yang kita sampaikan dapat disampaikan oleh pembaca ke orang lain yang mungkin tidak membaca tulisan kita. Dan itulah kekuatan menulis yang sesungguhnya. Dapat berdampak untuk sesuatu yang lebih baik. 

Jadi, jika ada yang bertanya, alasan mengapa kami tetap menulis meskipun hasil kadang tak sebanding usaha, tak sesuai ekspetasi, atau meskipun itu tak dibayar, jawabannya ya hanya karena itu. Karena kami ingin berdampak lewat tulisan kami yang sederhana ini untuk dunia lebih baik. 

Mungkin, bagi kami penulis-penulis kecil, kami belum dapat ke mana-mana. Menjadi pembicara, berdiri di sebuah panggung menyampaikan opini & gagasan kami, lalu berkeliling ke mana-mana. Kami hanya dapat berbicara lewat tulisan saja. Tapi, itu tak menyurutkan asa kami. Karena salah satu keajaiban menulis adalah hanya 'berbicara' di satu tempat, tapi dapat didengar ribuan orang dalam waktu yang sangat panjang. Tulisan kami, selalu abadi. 

Salam menulis!

Terimakasih, Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun