Di Indonesia, UKM memiliki peran strategis dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional, yaitu sebesar 53,3% dari total PDB (Pendapatan Domestik Bruto). Terdapat sekitar 56,2 juta UKM di Indonesia yang dapat menyerap 97,2% dari total tenaga kerja yang ada. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan perusahaan perdagangan online telah meningkat sebesar 17% selama satu dekade terakhir menjadi lebih dari 26 juta perusahaan, diikuti oleh UKM sebanyak lebih dari 55 juta. (Sutandi et al. 2020).Â
Â
Dari awal hingga akhir proses bisnis, diperlukan digitalisasi untuk menyimpan data, membuat database, dan menilai aktivitas UMKM. Dari membantu mencari sumber daya mentah hingga membantu pemasaran, yaitu dengan menyediakan akses ke uang tunai. Digitalisasi memiliki potensi untuk menghasilkan satu set data bersama yang lebih dapat dipercaya dan memungkinkan kolaborasi antara banyak pihak. UMKM akan mendapatkan keuntungan bisnis yang cukup besar dari segi pendapatan, prospek kerja, kreativitas, dan daya saing dengan akses digitalisasi yang dibakukan oleh kriteria Peningkatan UMKM dan diterapkan oleh semua pembina UMKM.
Â
Small and Medium Enterprises Go Class
Â
Di era modern, UMKM yang sukses dapat menggunakan media digital untuk menjual barangnya dan meningkatkan kesadaran konsumen tentang apa yang mampu dihasilkan oleh UMKM tersebut. UMKM biasanya akan memiliki keunggulan bisnis utama dalam hal pendapatan, kemungkinan pekerjaan, kreativitas, dan daya saing jika mereka memiliki akses ke internet, berpartisipasi dalam media sosial, dan membangun kemampuan e-commerce mereka. Namun, masih banyak UMKM yang belum mengadopsi teknologi informasi, khususnya menggunakan media digital, dan mereka tidak menyadari betapa besar manfaat dan peran penggunaan media digital. 2018 (Wardhana)(NAIMAH et al. 2020)
 Masalah utama UMKM saat ini adalah akses permodalan yang buruk, yang menyebabkan kesenjangan besar antara pelaku ekonomi kecil, menengah, dan besar. Fenomena ini terkait dengan kurangnya pemahaman tentang akuntansi laporan keuangan perusahaan yang tidak tertata dengan baik dan lengkap, yang menjadi kendala lain dalam mewujudkan modernisasi UMKM. Hal ini dapat membuat mereka kurang kompetitif dan mudah beradaptasi di era digitalisasi dan globalisasi perdagangan. (Irawan et al. 2022).Â
Selain itu, persaingan juga semakin meningkat, sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pemasaran produk, terutama dengan mengetahui cara penggunaan media sosial dalam pemasaran digital. Situasi ini berarti pelaku ekonomi membutuhkan solusi untuk mengatasi permasalahan produk yang mereka hasilkan.Â
Oleh karena itu, program pengabdian ini berencana untuk mengusulkan bagaimana menggunakan media sosial di Industri 4.0, dan diharapkan dapat meningkatkan hasil penjualan mitra dan menyelesaikan masalah bisnis. Masalah lain adalah sisi teknis penggunaan media sosial, terutama sejak pandemi mengubah segalanya, karena kita jarang meneliti atau mendapatkan informasi yang seharusnya kita dapatkan dari pemerintah dan media sosial saat berbisnis. tentang Industri online dan usaha kecil yakin dampaknya akan sangat besar.(Pengabdian and Inovasi 2022)
Â
Â
Strategi UMKM Naik Kelas
 UMKM harus dapat menggunakan media digital untuk menjual produknya di era digitalisasi saat ini sehingga pelanggan dapat dengan mudah mengakses dan mempelajari lebih dalam barang-barang buatan UMKM tersebut. Google Bisnis yang dapat digunakan untuk membantu menemukan UMKM di berbagai produk Google seperti Google Maps dan pencarian merupakan salah satu digital marketing tools yang sering digunakan. Platform media sosial seperti Instagram dan Facebook adalah media lain yang sering digunakan dalam pemasaran digital. Platform ini mencakup berbagai kemampuan untuk membantu perusahaan UMKM dalam memasarkan produknya.
Namun, masih banyak UMKM yang belum mengadopsi teknologi informasi, khususnya yang menggunakan media digital, dan mereka tidak menyadari pentingnya manfaat dan fungsi dari melakukannya (Wardhana, 2018). UMKM harus mengikuti kemajuan digitalisasi yang terus berkembang di sektor bisnis jika ingin mengembangkan bisnisnya, terutama dalam pemanfaatannya, tanpa tertinggal dari para pesaingnya.(Jabar and Karawang 2023)
Â
Â
Adapun solusi yang dapat meningkatkan percaya diri dan etos kerja yang mendalam Kewirausahaan, maka Bisnis dapat dihidupkan kembali dengan solusi efektif di antaranya:
Â
A. Membentuk komunitas keberadaan wadah konversi pelatihan, pengembangan dan dukungan UMKM. Â
B. Pelaksanaan berbagai pelatihan Keterampilan Bisnis KecilÂ
C. Membantu mempromosikan produk UMKM hingga berkembang dengan baik di pasar domestik dan ekspor.Â
Â
D. Meningkatkan iklim kerjasama membantu dan memberdayakan satu sama lain
(Ariani et al. 2023)
Â
SUMBER BACAAN
Ariani, M B Nani et al. 2023. "BERWIRAUSAHA DALAM RANGKA PEMULIHAN EKONOMI PASCA PANDEMI COVID-19." 3(2): 55--59.
Irawan, Ari et al. 2022. "Pembukuan Usaha Mewujudkan UMKM Naik Kelas ( Kolaborasi UMKM Indonesia Dan Malaysia )." 1(3): 14--22. Jabar, Umkm, and Kabupaten Karawang. 2023. "Pendampingan Transformasi Digital Marketing Era Pandemi Covid-19." 5(1): 28--35.
NAIMAH, RAHMATUL JANNATIN, MUHAMMAD WAHYU WARDHANA, RUDI
HARYANTO, and AGUS PEBRIANTO. 2020. "Penerapan Digital Marketing Sebagai Strategi Pemasaran UMKM." Jurnal IMPACT: Implementation and Action 2(2): 39. Pengabdian, Jurnal, and Masyarakat Inovasi. 2022. "UMKM Naik Kelas Dengan Marketing 4
. 0 Ahmad Luthfi Hutasuhut Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan Media Usage Procedures and Several Explanations of the Digital Economy as Part of The." : 1--
6.
Sutandi, Sutandi, Resista Vikaliana, Yusup Rachmat Hidayat, and Yuli Evitha. 2020.
"Strategi Peningkatan Kinerja UMKM Melalui 'UMKM Naik Kelas' Pada UMKM Di Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusa." Jurnal Komunitas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 2(2): 159--63.
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H