Mohon tunggu...
stevie sutikno
stevie sutikno Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa Interior Design

Bekerja dibidang desain interior

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips and Trick untuk Membuat Perancangan Arsitektural Interior dengan Nuansa Tropikal

15 November 2021   06:30 Diperbarui: 15 November 2021   06:33 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai guys, dunia arsitektur dan interior itu cakupannya sangat luas sekali. Desain interior dan arsitektur sendiri memiliki beragam gaya desain lho!! Salah satu yang banyak diminati adalah desain tropikal. Berikut ini adalah sedikit penjelasan mengenai desain tropikal bagi kalian yang mungkin belum tahu. 

Konsep tropikal ini biasanya banyak diterapkan di daerah-daerah beriklim tropis seperti salah satunya yaitu pulau Bali, yang menjadi pusat pariwisata domestik maupun mancanegara. 

Awal mulanya, hunian atau tempat yang menerapkan konsep ini merupakan hunian-hunian dengan lahan yang luas serta terbuka, seperti villa, resort dan lain sebagainya. Tetapi, pada dasarnya konsep ini dapat diterapkan dimana saja bahkan dilahan yang terbatas maupun publik seperti hunian rumah, restoran, dan sebagainya asalkan perancangannya harus disertai dengan satu hal yang penting dan tidak boleh tidak ada, yaitu beriklim tropis.

Sebenarnya, untuk membuat perancangan dengan nuansa tropikal ini tidaklah begitu susah dan faktanya tidak perlu membuang uang untuk menyewa atau menggunakan jasa seorang desainer atau arsitektural, melainkan kalian sendiri pun mampu untuk membuat bangunan atau tempat tinggal idaman dengan beberapa langkah. Yuk simak beberapa diantaranya!!

1. Membuat perancangan berdasarkan pengaruh iklim

Sumber :https://unsplash.com/photos/DH_u2aV3nGM
Sumber :https://unsplash.com/photos/DH_u2aV3nGM

Ini nih faktor yang harus ada dan sangat penting dalam penerapan desain tropikal ini. Salah satu iklim yang bisa dimanfaatkan dalam desain tropikal ini adalah iklim tropis.  Sebelum menerapkan desain ini ke dalam perancanganmu, kamu perlu memperhatikan lokasi perancanganmu dikarenakan iklim ini biasanya dapat ditemukan di daerah yang memiliki radiasi matahari sedang sampai tinggi. 

2. Menambahkan pemandangan alam ke dalam perancanganmu

Sumber :https://pixabay.com/id/photos/arsitektur-kolam-hotel-vietnam-4007755/
Sumber :https://pixabay.com/id/photos/arsitektur-kolam-hotel-vietnam-4007755/

Menghadirkan pemandangan alam ( seperti garden, private pool atau beach ) di area terbuka pada perancanganmu akan menambahkan keindahan dan membangkitkan suasana sejuk. Tentunya pemandangan tersebut tidak akan membuat kamu bosan untuk menatapnya, bahkan kamu juga dapat meluangkan waktu untu melakukan hobimu.

3. Menambahkan tanaman-tanaman hijau ke dalam perancanganmu dan menggabungkannya dengan unsur-unsur lainnya

Sumber :https://unsplash.com/photos/ffnQpQFbAps
Sumber :https://unsplash.com/photos/ffnQpQFbAps

Salah satu unsur pendukung ini akan membuat bangunanmu terasa sejuk dan membantu menangkal hawa panas dan terik dari efek iklim tropis dan juga debu yang berasal dari luar atau area outdoor. Tentu saja selain menyehatkan, aspek ini juga akan menyegarkan mata kamu.

4. Menggunakan media masuknya cahaya dan pertukaran udara ( pintu dan jendela kaca ) dengan bukaan besar

Sumber :https://unsplash.com/photos/r-om9BAIyzY
Sumber :https://unsplash.com/photos/r-om9BAIyzY

Hal ini bertujuan untuk mendapatkan udara dan pencahayaan yang cukup untuk membuat interior atau ruang dalam bangunanmu menjadi sejuk dan tidak lembab. Dengan aspek ini, kamu bisa dengan mudah dan nyaman untuk mendapatkan vitamin D dari sinar matahari yang masuk melalui bukaan jendela atau pintumu.

5. Menerapkan material-material yang berasal dari alam / material alami

Sumber :https://unsplash.com/photos/HYZLZYJfkIk                      https://unsplash.com/photos/WItJTJsW97w
Sumber :https://unsplash.com/photos/HYZLZYJfkIk                      https://unsplash.com/photos/WItJTJsW97w
Perancangan dengan konsep tropikal ini memiliki pendekatan khusus dengan alam, sehingga akan lebih baik jika kamu dapat menerapkan material-material yang berasal dari alam ( kayu, bambu, batu alam, dan lain sebagainya ) ke dalam perancangan dan perabot-perabot di dalamnya.

6. Menggunakan tipe sirkulasi ( tata ruang ) open space / ruang terbuka

Sumber :https://unsplash.com/photos/XAHSexPxSus
Sumber :https://unsplash.com/photos/XAHSexPxSus

Tipe sirkulasi open space ini biasanya memiliki ruang terbuka dan tidak banyak sekat atau pembatas seperti dinding dan pintu. Hal ini bertujuan agar pencahayaan dan pemandangan alam / outdoor view bisa maksimal dan tidak terhalang dengan adanya sekat-sekat dinding atau pintu.

7. Menggunakan atap miring

Sumber :https://unsplash.com/photos/qR4LRsn-p3o
Sumber :https://unsplash.com/photos/qR4LRsn-p3o

Sebenarnya, hal ini bersifat optional saja, tetapi atap dengan bentuk limas atau miring ini akan mendukung faktor-faktor lainnya untuk berfungsi secara maksimal untuk perancangan bangunanmu. Penggunaan atap miring dengan tritisan (atap tambahan atau bagian paling luar dari atap) yang agak lebar bertujuan sebagai peneduh dari air hujan.

Dengan beberapa tips and tricks diatas, kamu bisa memulai membuka peluang untuk merancang tempat tinggal idaman sesuai dengan kriteriamu dengan usahamu sendiri. 

Semoga berhasil ya !!

Teks oleh: Stevie Sutikno (Mahasiswa Desain Interior, Universitas Kristen Petra)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun