Semua setuju bahwa dunia bukan segala-galanya. Tapi apakah benar Islam mengajarkan bahwa kita tidak memerlukan dunia? Atau bahkan mungkin dari beberapa kita banyak yang skeptis dengan ilmu tasawuf karena seringkali mengajarkan kesederhanaan yang mengesankan seperti membentuk kita agar tidak membutuhkan dunia. Anggapan seperti ini yang perlu kita luruskan dan koreksi!
Guru-guru aku pribadi di Mesir yang sehari-harinya mengajar di kompleks masjid Al-Azhar selalu memberi nasihat kepada kami selaku muridnya untuk jangan mempunyai pandangan atau persepsi bahwa kita tidak membutuhkan dunia. Mengapa?
Karena pertama, hidup kita di dunia adalah ladang yang kita semai dan kelak akan kita panen nanti di akhirat, jadi kita membutuhkan dunia agar kita bisa sampai ke akhirat. Dan yang kedua, bahwa ketika kita membutuhkan dunia, simpanlah dunia tersebut pada genggaman tangan kalian dan jangan sampai sekali-kali merasuk kedalam hati.
Dunia akan menjadi sebuah kebaikan dan kebenaran jika selama kita menggenggamnya, tetapi akan menjadi sebuah keburukan dan malapetakan jika memasukannya kedalam hati. Sebagaimana yang kanjeng Rasul sampaikan bahwa yang dikhawatirkan kepada umatnya adalah hubbuddunya, saat dunia sudah merasuk menjadi penyakit ke dalam hati!
Lebih memprioritaskan akhirat bukan berarti kita harus miskin! Maka, tentukanlah prioritasmu! Duniamu atau akhiratmu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H