Kedua adalah tadbir yang wajib yaitu menjalankan segala kehidupan kita sebagai bentuk ketaatan kepada Allah termasuk dalam mencari nafkah dan beribadah.
Kemudian yang ketiga adalah tadbir yang dibolehkan yaitu tadbir dimana kita mencari kebahagiaan secara duniawi atau ukhrawi dan tentu dengan menyerahkan segalanya kepada Tuhan.
Yang luput dari perhatian kita adalah seringnya kita masih melakukan tadbir yang pertama sebagaimana sabda kanjeng Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
"نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ"
"Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia merugi di dalamnya, yaitu sehat dan waktu luang."
Betapa dzalimnya kita kepada diri sendiri sehingga melupakan dua nikmat tersebut yang padahal sudah Rasulullah sabdakan 14 abad yang lalu dan kembali diingatkan oleh nasihat Ibnu Athaillah yang sedang kita bahas kali ini.
Aku ingin sampaikan bahwa kesehatan mental bukan hanya isu yang dimana para generasi sekarang menyembunyikan kemalasannya, tetapi justru karena mereka sudah lebih melek informasi terhadap keadaan yang sedang mereka rasakan. Orang tua- orang tua kita tidak akan tahu jenis-jenis penyakit mental hingga tingkatan stres yang mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang, karena mereka hidup dalam generasi yang dimana akses informasi masih belum mapan dengan keharusannya untuk bekerja agar dapat bertahan hidup di jamannya.
Maka sebelum tingkat stres atas kesehatan jiwa kita naik dan berakhir seperti Jepang (naudzubillah) maka sejak dini kita waspadai dengan memberikan hak rileks dan istirahat kepada tubuh kita. Karena mau tidak mau kita akan menuju tingkat GDP per kapita yang semakin naik dimana dengan pendapatan dan kehidupan yang semakin mapan jika tidak dibarengi dengan kesehatan fisik dan mental pasti tidak akan ada kedamaian didalamnya.
Apresiasikan dirimu dan berilah hadiah self reward untuk waktu luang dan kesehatannya sebagai bentuk "love your self" seperti yang dikatakan Justin Bieber di dalam lagunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H