Mohon tunggu...
Steven Voren
Steven Voren Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

🔥

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pidato luar Biasa Presiden Jokwoi di Sidang Bersama DPD - DPR RI 2019

18 September 2024   22:42 Diperbarui: 18 September 2024   23:24 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam video youtube yang berjudul diatas, dapat disimpulkan bahwa video youtube tersebut merupakan video yang berisikan video persuasif dengan mengambil sebuah kutipan dari video tersebut seperti "Kita harus berani memulai dari sekarang. Beberapa lompatan kemajuan sudah kita lakukan. Kita sudah mulai dengan program P20 dan akan masuk ke P30, campuran solar dengan 30% biodiesel. Tapi kita bisa lebih dari itu. Kita bisa membuat B100." Pernyataan tersebut merupakan sebuah ajakan atau sebuah kalinat persuasif untuk terus berinovasi dan meningkatkan penggunaan biodiesel di Indonesia. Setelah mencapai keberhasilan dengan program P20 dan P30, muncul visi yang lebih besar untuk mencapai B100, yaitu penggunaan 100% biodiesel. 

Ini adalah langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, mendukung sektor pertanian, dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Adapun kutipan dari video tersebut yang bersifat persuasif seperti  seperti "Kita juga sudah memproduksi sendiri Aktur sehingga sekarang ini kita tidak impor Abdul Wajib. Tapi kita bisa lebih dari itu. Ayo kita harus bisa ekspor up tour. Kita juga ingin produksi Abdul berbahan kelapa sawit." Pernyataan tersebut menunjukkan sifat persuasif yang mengajak adanya kemajuan signifikan dalam sektor industri dalam negeri, khususnya dalam hal produksi komponen otomotif. 

Dengan berhasil memproduksi Aktur sendiri, Indonesia telah mengurangi ketergantungan pada impor Abdul Wajib, suatu komponen otomotif yang sebelumnya didatangkan dari luar negeri. Keberhasilan ini membuka peluang untuk mencapai target yang lebih tinggi, yaitu mengekspor produk-produk otomotif seperti up tour. Selain itu, terdapat ambisi untuk memproduksi Abdul dengan menggunakan bahan baku kelapa sawit, yang menunjukkan upaya untuk memanfaatkan sumber daya alam dalam negeri dan mendorong pertumbuhan industri berbasis kelapa sawit. Kalimat berikut juga merupakan kalimat persuasif atau kalimat yang mengajak  dalam video tersebur yaitu "Kita harus berani melakukan ekspansi tidak hanya bermain di pasar dalam negeri. 

Produk-produk kita harus mampu membanjiri pasar regional dan global. Itu yang harus kita wujudkan." Pernyataan tersebut mengajak kita untuk berpikir lebih besar dan berani melangkah keluar dari zona nyaman pasar domestik. Inti pesannya adalah bahwa potensi produk-produk dalam negeri tidak hanya terbatas untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi juga memiliki kapabilitas untuk bersaing dan menguasai pasar regional bahkan global. Dengan kata lain, kita didorong untuk mengubah paradigma dari sekadar menjadi produsen untuk pasar dalam negeri menjadi pemain utama di kancah internasional. Ini adalah sebuah seruan untuk meningkatkan kualitas produk, inovasi, dan daya saing agar produk-produk Indonesia dapat diterima dan diminati oleh konsumen di seluruh dunia. 

Melalui ekspansi pasar, kita tidak hanya akan meningkatkan pendapatan negara, tetapi juga akan memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang memiliki produk-produk berkualitas dan berdaya saing tinggi. Pernyataan selanjutnya merupakan pernyataan persuasif seperti "Jika kita kita semuanya segera serius berbenah bersama-sama, saya yakin kita mampu Melakukan lompatan lompatan kemajuan secara signifikan. Momentumnya adalah sekarang tatkala kita antara 1  2020-2024 berada pada puncak periode bonus demografi." Kalimat ini mengandung ajakan untuk melakukan perubahan dan perbaikan secara bersama-sama. Inti dari pesan ini adalah bahwa kemajuan yang signifikan hanya bisa dicapai jika seluruh komponen masyarakat, baik individu, kelompok, maupun institusi, bersatu padu dalam upaya mencapai tujuan bersama. Kata "lompatan lompatan kemajuan" menunjukkan harapan akan perubahan yang cepat dan drastis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun