Ciri korup perbuatan terletak dalam penyelewengan alasan-adanya institusi,dan ciri moral korupsi terletak dalam penyelewengan yang membuat insititusi mejauh dari alsan-adanya. Misalnya, hakim yang membuat putusan berdasarkan pengaruh suap di sebut korup ( dan putusannya juga korup ) karena menjungkirbalikan alasan-adanya peradilan yang bertumpu pada standar intergritas prinsip imparsialitas. Jadi, ciri moral korupsi terletak pada daya kepelakuan manusia dalam posisi institusional, bukan manusia di ruang hampa. Itu yang membedakan mengapa bohong ke teman tidak di sebut korupsi, tetapi bersaksi palsu di pengadilan adalah korupsi: mencuri uang di jalan bukan korupsi, tetapi mencuri anggaran negara di sebut korupsi.
Ketiga, kekhasan ciri moral korupsi terletak dalam subversi alasan-adanya institusi. Alasan-adanya institusi menjadi kunci untuk memahami ciri moral korupsi, persis karena pemenuhan-nya merupak prasyarat kemungkinan tantanan hidup bersama dan penyelewengan-nya menjadi negasi kemungkinan tantanan. Inilah yang menjelaskan mengapa semua kumpulan orang dala kebudayaan mana pun punya paham korupsi sejauh mereka punya paham tantanan hidup bersama dan pemerintahan. Bisa saja isi perbuatan yang di pandang sebagai korup itubervariasi dari satu budaya ke budaya lain, tetapi semua tidak-bisa-tidak di tandai paham korupsi sejauh budaya itu punya paham tantanan hidup dan pemerintahan yang baik.Korupsi adalah konsep moral ( bersama banyak konsep moral lain ) yang berkinerja menjaga demarkasi antara yang tertata dan kacau, antara yang bersih dan kotor, yang sakit dan sehat, yang bermakna dan absurd.
Keempat, pada gradasi dan kadar antara keduannya tentu saja terletak wilayah realismr dan realpolitik, tetapi itu tidak meniadakan ciri moral korupsi yang integral dalam cita-cita tantanan. Segala siasat dan kreativitas pendekatan bagi studi, kebijakan dan gerakan transformasi makin urgen dikembangkan, tetapi urgen pula menepatkan segala siasat dan kreativitas itu dalam kisah abadi cita-cita pembentukan tantanan.persoalan korupsi dan agenda anti-korupsi tidak akan reda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H