Mohon tunggu...
Steven Sitongan
Steven Sitongan Mohon Tunggu... wiraswasta -

Senang membaca dan memiliki impian memunculkan usaha dan media yang bermanfaat untuk banyak orang. Saat ini rajin mereview buku di h23bc.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

The Martian: "Drama Bertahan Hidup di Mars".

11 Januari 2016   21:27 Diperbarui: 12 Januari 2016   11:49 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petualangan sains fiksi yang menghibur.

 


Apa jadinya jika seorang manusia terdampar hidup-hidup di dunia antah berantah, misalnya planet Mars. Tema besar inilah yang diangkat sang penulis, Andy Weir dalam "The Martian". Kesuksesan novel ini semakin menjulang ketika garapan 20th Century Fox berhasil meraih penghargaan di penghargaan film bergengsi, Golden Globe 2016. Tidak ketinggalan sang aktor utama, Matt Damon turut membawa pulang gelar Aktor Terbaik Film Komedi. Tak kalah mengesankan film ini juga masuk nominasi "Best Original Screenplay" untuk Piala Oscar 2016.

 

 

Terima kasih buat sang sutradara dan sang istri.

Kisah survival ini dimulai dengan kenyataan pahit sekaligus melegakan. Mark Watney merasa momen 6 hari terbaik dalam hidupnya berubah seketika menjadi sebuah mimpi buruk. Simak apa yang dipikirkan Watney disini, "Six days into what should be the greatest month of my life, and it's turned into a nightmare. For the record . . . I didn't die on Sol 6. Certainly the rest of the crew thought I did, and I can't blame them. Maybe there'll be a day of national mourning for me, and my Wikipedia page will say, "Mark Watney is the only human being to have died on Mars." Karena sebuah kejadian di luar prediksi tim Ares 4, dia tertinggal oleh krunya yang berhasil segera lepas landas kembali ke orbit tanpa menyelesaikan misi tim. Lewat titik mula inilah sang penulis lewat narasi yang mengalir secara mengesankan membawa pembaca berpetualang bersama sang astronot.
 

***

 


Dibekali kemampuan teknik dan ilmu tumbuhan, Mark harus memutar otak mengambil tindakan untuk bertahan di Mars. Tentu saja dengan sebuah harapan besar. Kembali ke "rumah" dengan selamat. Disini kita akan bertemu dengan peralatan canggih dan hal teknis yang jauh dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari filter CO2 hingga EVA (Extravehicular activity) yang menjadi tugas rutin sang astronot. Tak perlu kuatir akan bertemu dengan kisah scifi berat yang jauh dari benak kita. Andy Weir cukup ringkas membahas detail kehidupan astronot yang ada di dalam novelnya.



Petualangan menjadi semakin seru saat pihak NASA mendeteksi keberadaan Watney lewat citra satelit. Disini pembaca akan merasa lebih merasakan dinamika yang terjadi dalam kegiatan misi luar angkasa. Sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam kegiatan antariksa, keselamatan kru misi mutlak dalam kesuksesan sebuah misi antariksa. Sembari memonitor pergerakan Watney yang sibuk di Mars, pihak NASA mencari cara untuk membuka jalur komunikasi.

Diceritakan dengan bentuk narasi. Selayaknya diary, pembaca akan menemukan dirinya turut merasakan getirnya hidup di tempat antah berantah. Setiap bab dimulai dengan Log Entry: Sol (X). Sembari mencari cara agar tetap waras selama di Mars, Watney merekam aktivitasnya dalam bentuk rekaman visual atau audio selama bekerja di Hab atau saat menjelajah daerah Mars dalam Rover.



Sang penulis berhasil merawat ketegangan yang dihadapi Watney dan krunya di bumi hingga akhir cerita. Melawan waktu. Faktor utama yang menjadi pemicu ketegangan The Martian, kisah apik yang berawal dari usaha swaterbit Weir di tahun 2011. Diselipi aksi konyol nan menghibur, kita turut menemani Watney mencari cara memecahkan masalahnya di Mars. Di penghujung narasinya, penulis menyisipkan beberapa punchline yang kerap membuat pembaca sejenak menghela nafas, menyiapkan diri untuk menjalani hal seru berikutnya.

Nilai kemanusiaan yang menjadi ciri utama seorang manusia, yaitu berbagi, perhatian dan peduli kepada orang lain tanpa membedakan latar belakang. Nilai mulia yang membedakan manusia dengan ciptaan yang lain. Hal ini pula yang coba diangkat Weir dalam drama The Martian. Selain NASA yang berjuang keras mencari cara memulangkan krunya, pihak luar lantas tidak ketinggalan untuk turun tangan membantu. Seisi dunia pun turut bersimpati dengan usaha Watney.

Meski terkesan konflik yang dibuat datar. Bayangkan saja masalah apapun tetap bisa diatasi oleh si super geek andalan kita. Watney pun di satu sisi terkesan amat tenang dalam perburuannya mencari cara bertahan di Mars. Namun tetap saja, kisah ini menjadi sajian berkelas untuk pembaca. Terutama untuk penggemar kisah sains fiksi. Selamat membaca.

The Martian ditulis oleh Andy Weir. Versi Paperbacknya diterbitkan oleh Broadway Books di tahun 2014.  

 

Steven S, rutin mengisi resensi buku di Haremi Book Corner sejak 2013. Selalu senang membaca buku yang bagus. 1/2 Tsundoku.

Follow @h23bc. 

 

Baca juga 10 Buku Terbaik 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun