RUSUK ADAM
DARIRA
Seribu hari awal kehidupan adalah salibmu
Tangisan lepas begitu mengartikan goresan pada ruang kecilmu
Namun, pasti adamu masih sebatas merintih
Tiada hari tanpa kau sulutkan kalbu berjingga demi atap yang kokoh
Kilauanmu terpahat pada gertakan gigi
Idealismu pun menjadi dasar kau terpagut dalam tuntutan
Ahh,,, manusia serendah itukah martabatmu?
Kehilangan rusuk Adam sebagai tanda kasih paling luhur
Luhur karena rangkulan, bukan kerakusan
"Hingga ketelanjanganku demi merajut emas paling murni pada poros yang rapuh"
Janji suci bersimpuh darah
Sehidup semati mempecepat ajalnya
Kini ketupat rajutan cinta terpapar egomu.
Jangan salah memutuskan, bila belum siap bersama. Sebab, nafsu tak sanggup bersanding demi
Teguhnya janji suci.
Sudut Penfui, 10/01/23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H