SEMERBAK LATO-LATO
RA
Pukulan tirai Nusantara kian menggirang, tok,tok,tok
Seakan menenangkan gurun fatamorgana yang tak kunjung tiba
Simpul yang terpatri menjadi khas adanya perbedaan.
Dua kutub negativ dan positif menjadi rahmat tak terduga, silih kau tanggung menjadi satu
Desahan zaman kau sisip pada iramamu, suka atau duka terlihat indah saat
Kau dimainkan.
Bahkan, semesta pun takut bila adamu bisa mendamaikan
Sebab, akhirmu tiada bunyi pada setiap gelagat insan berbudi.
Masih adakah gaunganmu nanti?
Kepandaian kini kau kuasai, memutuskan untuk menegaskan,
Berjalan atau berlari
Yang pasti, adamu menuju proses menjadi
"satu padu" dalam satu landasan.
Biarlah silih kau tanggung asal jangan adamu lenyap.
Seribu tahun kau tepis dalam sekejap, hingga kake buyut pun candu pada nostalgiamu
Nusantara menjadi warna, warna dari puing-puing kenangan.
Semuanya berjalan, adamu menjadi arti dari perjalanan ini
Ada itu adalah ada bersama.
Sudut Penfui, 10/01/23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H