Mohon tunggu...
Steven Saunoah
Steven Saunoah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira-Kupang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah hobi saya. Terkadang menulis membuat saya mengekspresikan jiwa saya ke dalam tulisan. Tulisan yang selalu saya senangi adalah puisi. Karya sastra sederhana itu membuat saya menemukan kembali jiwa saya yang kadang pula rapuh sebagai manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bertepi Untuk Bertemu

8 Januari 2023   09:48 Diperbarui: 8 Januari 2023   10:03 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampan pinggir pantai saat senja. Sumber Gambar: Piqsels

BERTEPI UNTUK BERTEMU

RA

Bagaikan hujan yang enggan pergi bersetubuh dengan alam tak kunjung menggapai klimaksnya,

Perlukah aku merindu?

Bagiku pergi adalah harapan dan rindu yang dinanti, dan jumpa itu adalah gores luka menuju pedih yang tak tertahankan.

Semuanya berjalan seakan jejakmu bukanlah tentangku.

Rintihan bumi terus menyapa, mengajakku untuk berani menengok namun yang tersirat tetaplah tersirat

"Bila rindu membara, tapi hati tetap kujaga dan kurawat agar hanyalah untukmu sebab eratnya genggamanmu masih hangat dan tak akan dingin,,,"

Ah Tuhan, apakah dia itulah yang menjadi pilihanku?

Kehadiranku bagaikan belati dalam ruang kecilmu

Semenit saja dan tertanam begitu rapih

Suratanmu sangat menghiasi setiap tapak hidupku, tapi waktuku bukan sandinganmu

Terbanglah bersama setiap anganmu

Bebaskanlah jiwamu dari setiap sengatanku, sebab itulah yang kau butuhkan

Bukan soal bersama yang selalu kau idamkan

Sebab, adaku harus menjadi ada yang lain

Bila merantau padamu memberi kebahagian padaku, maka ijinkan aku untuk terpenjara pada Sang Khalik,,, Firdausku.

Biarlah kau merindu,,, asal jangan melibatkanku

Sebab, semogamu adalah aminku.

Dan aminku adalah semogamu.

Rindu dan pencarian yang tulus akan menggapai tujuan yang bernama bahagia.

Sudut Penfui, 08/01/23


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun