BERTEPI UNTUK BERTEMU
RA
Bagaikan hujan yang enggan pergi bersetubuh dengan alam tak kunjung menggapai klimaksnya,
Perlukah aku merindu?
Bagiku pergi adalah harapan dan rindu yang dinanti, dan jumpa itu adalah gores luka menuju pedih yang tak tertahankan.
Semuanya berjalan seakan jejakmu bukanlah tentangku.
Rintihan bumi terus menyapa, mengajakku untuk berani menengok namun yang tersirat tetaplah tersirat
"Bila rindu membara, tapi hati tetap kujaga dan kurawat agar hanyalah untukmu sebab eratnya genggamanmu masih hangat dan tak akan dingin,,,"
Ah Tuhan, apakah dia itulah yang menjadi pilihanku?
Kehadiranku bagaikan belati dalam ruang kecilmu
Semenit saja dan tertanam begitu rapih
Suratanmu sangat menghiasi setiap tapak hidupku, tapi waktuku bukan sandinganmu
Terbanglah bersama setiap anganmu
Bebaskanlah jiwamu dari setiap sengatanku, sebab itulah yang kau butuhkan
Bukan soal bersama yang selalu kau idamkan
Sebab, adaku harus menjadi ada yang lain
Bila merantau padamu memberi kebahagian padaku, maka ijinkan aku untuk terpenjara pada Sang Khalik,,, Firdausku.
Biarlah kau merindu,,, asal jangan melibatkanku
Sebab, semogamu adalah aminku.
Dan aminku adalah semogamu.
Rindu dan pencarian yang tulus akan menggapai tujuan yang bernama bahagia.
Sudut Penfui, 08/01/23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H