(Bertolaklah ke tempat yang dalam)
*Steven Saunoah
Pisah adalah suara paling teduh saat temu.
Kita akan sulit menepi, sebab sepi kian kunjung kemari.
Lembaian deru kelapa menciptakan lebam paling pedih di sekitar dada dan kepala.
Kau serupa balon yang pernah kudesah gelisah.
      Batu-batu yang kau susun rapih, kini suka melukis dirinya sendiri.
      Berkat-berkat turun serupa hujan, sebab Sabda adalah awan-awannya.
      Memang tidak ada ikhlas yang sempurna,
      Tetapi  tekat ketatmu tampil sebagai sajak-sajak indah.
Kelam lamat-lamat layu