*Steven Saunoah
Mentari berjalan mengitari poros mata yang penuh tanda tanya
Ada seribu kisah dan seribu tanya yang membekas saat senja.
Sama-sama bertanya, akankah kita akan kembali bersama?
Gelombang bernyanyi merdu menghibur dunia
Sesaat setelah aku duduk di tepi pantai itu.
Aku hanya diam melahap sunyi penuh getir
Apa kabar mentari?
Masihkah kau berikan senyum padaku?
Tanda tanpa rima tertusuk rapuh dalam bola mataku
Mencuat keluar memberi kabar pada sore yang rapuh.
Ke manakah kamu gelombang?
Berhentilah membawa arus rindu dalam poros
Sebab penantianku sudah retak tak berdetak di atas wadas.
Masih inginkah kau menjauh?
Hanya terpaan daun lontar yang mampu menemani senjaku sore ini
Hingga bisikan lontar kembali terdengar... "pergilah".
Sebab aku ingin menjadi pangeran senja, di sini.
Bisikan Lontar, 05/09/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H