Mohon tunggu...
Steven Saunoah
Steven Saunoah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira-Kupang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah hobi saya. Terkadang menulis membuat saya mengekspresikan jiwa saya ke dalam tulisan. Tulisan yang selalu saya senangi adalah puisi. Karya sastra sederhana itu membuat saya menemukan kembali jiwa saya yang kadang pula rapuh sebagai manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sandiwara Hujan

3 September 2022   15:54 Diperbarui: 3 September 2022   15:58 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SANDIWARA HUJAN

*Steven Saunoah

Siang menggertak bibir yang kering

Karna tersambar oleh panasnya terik matahari

Sesaat kemudian...

Raut wajah awan memberi tanda

Tanda bahwa sedikit lagi akan ada tangisan bumi

Tangisan itu, aku menyebutnya hujan.

                        Dalam samar-samar hujan itu,

                        Imajinasiku melayang jauh.

                        Jauh dan seakan menjadi pendobrak rindu

                        Dan menghentikan kaki yang hendak melangkah.

Tangisan pun pecah, aku pun jatuh

Tangisan itu membasahi bumi, aku pun diam

Diam karna tak ada gunanya jika bersuara di tengah tangisan bumi.

Seperti tak berdaya di bawah rintik,

Aku pun tak berdaya di bawah matamu yang lentik.

                        Sesaat kemudian...Aku tersadar

                        Tersadar, bahwa hujan hanya bersandiwara.

                        Namun, aku sudah terlanjur

Terlanjur, membawamu dalam suasana.


Ruang rintik, 03/09/22

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun