Kecap Bango, dari tahun 1928
Iklan Kecap Bango hingga kini menyebut "Malika" atau kedelai hitam sebagai bahan berkualitas yang disebut-sebut membuat rasa kecap ini mantap di lidah. Namun ternyata, resep Kecap Bango memang sudah turun-temurun sejak diproduksi pertama kali tahun 1928.
Lebih dari delapan puluh satu tahun silam, suami-istri Tjoa Pit Boen (Yunus Kartadinata) dan Tjoa Eng Nio mengawali cikal bakal Kecap Bango di rumah mereka di pojok kampung di daerah Benteng, Tangerang.
Sejak dulu, kecap ini memang terkenal karena dibuat dari kedelai hitam. Baru pada 1992, Kecap Bango diakuisisi Unilever. Namun hingga kini, cita rasa kecap tetap dipertahankan sehingga mampu mempertahankan pamornya di lidah masyarakat Indonesia.
Ting-Ting Jahe, sejak 1935
Bisa jadi, nama Ayu Ting Ting sebenarnya terinspirasi dari merek lokal Indonesia yang sudah ada sejak masa Kolonial. Namun yang pasti, hingga kini permen gula jahe ini masih bisa menggoyang lidah generasi muda.
Jika membuka marketplace, Ting-Ting Jahe ternyata masih dijual secara eceran. Permen legendaris ini masih diproduksi oleh pabrik kembang gula Sin A. Pabrik ini pun masih beroperasi sampai sekarang sejak didirikan tahun 1935 oleh Njoo Tjhay Kwee dan sudah diekspor ke berbagai penjuru dunia
Semen Padang, dari tahun 1910
Ini merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Awalnya, merek Semen Padang didirikan dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij oleh pemerintah Belanda pada 1910.Â
Â
Baru pada 5 Juli 1958, perusahaan tersebut dinasionalisasi oleh Indonesia dari pemerintah Belanda. Kini Semen Padang sudah sepenuhnya milik Indonesia.Â