Mohon tunggu...
George Steven Limson Sinaga
George Steven Limson Sinaga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate Environmental Infrastructure Engineering Student at Bandung Institute of Technology

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

Ternyata Aku Bisa Jatuh Cinta?

29 Mei 2024   00:56 Diperbarui: 29 Mei 2024   01:06 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.istockphoto.com/Mikhail Seleznev

Aku selalu berpikir bahwa cinta hanyalah sebuah konsep yang dibesar-besarkan dalam film-film romantis Hollywood. Bagaimana mungkin seseorang bisa begitu tergila-gila pada satu orang lain? Aku tidak pernah merasakannya dan aku mulai merasa bahwa mungkin aku tidak bisa jatuh cinta. Sampai suatu hari, aku bertemu dengannya...

Namanya Lina, seorang mahasiswi di universitasku. Kami bertemu untuk pertama kalinya di perpustakaan kampus. Aku sedang sibuk mengerjakan tugas ketika dia menghampiri mejaku dan meminta izin untuk duduk karena semua meja lain telah penuh. Sejujurnya, saat itu aku agak terganggu karena dia mengganggu konsentrasiku. Namun, ketika menatap wajahnya yang cantik dengan sepasang mata cokelat jernih yang memantulkan kecerdasan di baliknya, aku tidak bisa menolaknya.

Perlahan tapi pasti, kami mulai berbincang dan aku menyadari betapa mudahnya aku terhanyut dalam percakapan dengannya. Dia begitu pintar dan lucu. Setiap kali dia tersenyum, jantungku berdegup lebih kencang. Dan ketika tangan kami tidak sengaja bersentuhan saat mengambil buku yang sama, aliran listrik seakan menjalar di seluruh tubuhku. Aku berusaha tidak menghiraukannya saat itu, namun semakin aku mengenalnya, semakin sulit bagiku untuk mengabaikan perasaan aneh yang muncul dalam diriku.

Minggu demi minggu berlalu dan kami semakin dekat. Kami sering menghabiskan waktu bersama, baik di perpustakaan maupun di kafe terdekat. Kami berbagi banyak ketertarikan yang sama, mulai dari buku favorit hingga film dan musik yang kami sukai. Semakin banyak waktu yang kami habiskan bersama, semakin erat pula ikatan di antara kami. Dan perlahan, aku menyadari bahwa perasaanku padanya jauh lebih dari sekedar persahabatan.

Namun, aku takut untuk mengungkapkan perasaanku. Bagaimana jika dia tidak merasakan hal yang sama? Bagaimana jika pernyataan cintaku justru merusak persahabatan kami yang begitu berharga? Aku terus menyangkal perasaanku, berharap waktu akan menghapusnya. Tetapi, kenyataannya justru sebaliknya. Setiap kali aku bersamanya, perasaanku semakin dalam dan semakin sulit untuk disembunyikan.

Suatu hari, kami menghabiskan waktu bersama di taman kota yang indah. Angin semilir menerpa wajahnya dengan lembut, membuatnya tampak begitu cantik. Dia tersenyum padaku dan aku merasa seluruh dunia berhenti berputar. Itulah saat ketika aku menyadari bahwa aku benar-benar jatuh cinta padanya. Aku tidak bisa menyembunyikan perasaanku lebih lama lagi.

Dengan jantung berdebar, aku mengumpulkan seluruh keberanianku dan mengungkapkan perasaanku padanya. Aku mengakui bahwa aku telah jatuh cinta dan berharap dia merasakan hal yang sama. Untuk sesaat, waktu seakan berhenti. Lina menatapku dengan tatapan yang tidak bisa kubaca dan aku merasa jantungku akan melompat keluar dari dadaku.

Kemudian, perlahan dia tersenyum. Senyum yang paling indah yang pernah kulihat. Dia menggenggam tanganku dan berkata, "Aku juga merasakan hal yang sama padamu."

Aku merasa seolah-olah seluruh beban di pundakku terangkat. Perasaanku terbalas dan aku merasa seperti orang paling bahagia di dunia. Kami berpelukan di bawah sinar matahari sore itu, berbagi momen yang begitu indah dan penuh dengan cinta.

Sejak saat itu, hubungan kami berubah. Kami resmi menjadi sepasang kekasih dan aku merasakan kebahagiaan yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Aku menyadari bahwa cinta bukanlah sekadar konsep yang dibesar-besarkan di film-film. Itu adalah perasaan yang nyata dan luar biasa, yang membuatku merasa hidup.

Dan saat ini, setelah beberapa tahun bersama Lina, aku bisa mengatakan dengan yakin bahwa cinta adalah hal yang paling indah di dunia ini. Aku bersyukur telah menemukan belahan jiwaku dan aku tidak sabar untuk menghabiskan sisa hidupku bersamanya. Ternyata, aku benar-benar bisa jatuh cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun