Mohon tunggu...
George Steven Limson Sinaga
George Steven Limson Sinaga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate Environmental Infrastructure Engineering Student at Bandung Institute of Technology

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Insinerator Sebagai Teknologi Modern dengan Pembakaran Suhu Tinggi Terhadap Solusi Pembangunan Berkelanjutan

22 Mei 2024   01:48 Diperbarui: 22 Mei 2024   15:11 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengawasan fasilitas insenerator juga sangat penting untuk membangun kepercayaan dan dukungan masyarakat.

Di samping penggunaan insinerator, upaya lain yang perlu dilakukan dalam pengelolaan sampah di Indonesia adalah penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, seperti pengurangan sampah dari sumbernya (reduce), pemanfaatan kembali (reuse), dan daur ulang (recycle). Hal ini sejalan dengan konsep ekonomi sirkular yang bertujuan untuk meminimalkan limbah dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya secara efisien.

 Pemerintah Indonesia telah mencanangkan program "Indonesia Bersih" yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengurangi sampah dan mendorong penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Namun, keberhasilan program ini juga bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan organisasi non-pemerintah. 

Dalam upaya mengatasi permasalahan sampah di Indonesia, penggunaan insinerator sebagai teknologi modern dengan pembakaran suhu tinggi dapat menjadi salah satu solusi yang efektif. Namun, penerapannya harus dibarengi dengan upaya mitigasi dampak lingkungan dan penerimaan masyarakat yang baik. Selain itu, penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, seperti pengurangan, pemanfaatan kembali, dan daur ulang, juga harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan sampah nasional.

Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, serta penerapan teknologi modern seperti insinerator dan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, Indonesia dapat mencapai pengelolaan sampah yang lebih efisien dan ramah lingkungan, serta berkontribusi dalam upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara global.

Sumber:

1. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2021.

2. Studi dari Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Indonesia (PPLH-UI) tahun 2022.

3. Data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2023.

4. Informasi dari program "Indonesia Bersih" yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.

Fakta menarik:

  • Indonesia menghasilkan lebih dari 67 juta ton sampah pada tahun 2021, dengan kontribusi terbesar berasal dari daerah perkotaan.
  • Penggunaan insinerator dapat mengurangi volume sampah hingga 90% dan menghasilkan energi setara dengan 500 kWh listrik per ton sampah yang dibakar.
  • Pada tahun 2023, hanya terdapat 12 fasilitas insenerator modern yang beroperasi di Indonesia, dengan kapasitas total sekitar 5.000 ton sampah per hari.
  • Kebutuhan pengelolaan sampah nasional Indonesia mencapai lebih dari 180.000 ton per hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun