Sebagai reminder, musim lalu Bruno dkk finish di urutan kedua di ajang Premier League, runner-up Europa League, hingga mencapai quarter final FA Cup, dimana mereka dikandaskan Leicester City dengan skor 3-1.
Nah untuk musim depan, target yang lebih tinggi tentunya sudah dipasang board MU dengan uang segunung yang sudah mereka keluarkan di bursa transfer musim ini.
Menurut penulis, target realistis MU musim depan adalah juara Premier League atau setidaknya mempertahankan peringkat dua mereka musim lalu. Kemudian, mereka juga setidaknya harus mencapai perempat final atau semi final kompetisi UCL, dan bisa menjadi juara atau minimal runner-up ajang FA Cup.
Dengan skuad bertabur bintang tersebut, jelas bukan hal mustahil mewujudkan target-target di atas. Tantangannya, tentu adalah bagaimana Ole dan skuadnya bisa menampilkan kerja sama tim yang baik serta menunjukkan konsistensi di setiap kompetisi yang mereka jalani.
Sisi Negatif:
1. Tuntutan Berprestasi yang Membebani Pemain
Memiliki skuad gemuk adalah pedang bermata dua, bisa membawa pengaruh positif, bisa pula justru sebaliknya. Penulis yakin, Ole dan staffnya paham betul akan aspek yang satu ini.
Salah satunya adalah tingginya target juara yang dibebankan kepada para punggawa setan merah. Yup, target tinggi yang sebelumnya penulis sudah jabarkan, justru bisa berdampak tidak baik bagi para pemain.
Hal tersebut karena mental para pemain bisa jadi akan dikuras habis dan menjadi kelelahan, karena harus fokus untuk memenangkan setiap laga yang mereka jalani. Belum lagi, kita tidak tahu apakah kegagalan juara Euro 2020 kemarin berdampak pada psikis Sancho dan Rashford atau tidak.
Untungnya, kedatangan Raphael Varane bisa menjadi solusi untuk The Red Devils, terutama dalam membangun mental juara para pemain. Ya seperti yang kita ketahui bersama, Varane yang berada di usia emasnya sudah berulang kali juara bersama Real Madrid maupun timnas Prancis. Harapannya, hal itu bisa menjadi bekal penting untuk konsistensi MU musim depan.
2. Perebutan Jam Terbang Antar Pemain