Hal ini tentu mencoreng kegiatan Piala Menpora 2021, yang meskipun ada beberapa kontroversi, namun masih dalam batas wajar dan masih dapat ditoleransi. Buah dari ulah suporter kedua tim tersebut, jelas menjadi kerugian bagi seluruh klub di Indonesia. Apalagi jika dalam beberapa hari kedepan angka positif Covid-19 di Indonesia kian bertambah, bisa-bisa Piala Menpora yang jadi sasaran dan mempersulit keluarnya izin Liga 1.
Paham akan betapa merugikannya tindakan ceroboh para suporter ini, PSSI turun tangan langsung untuk meminta maaf terkait hal kejadian ini. PSSI mengklaim sebelumnya sudah ada konfirmasi dan sosialisasi secara langsung kepada ketua suporter Persib dan Persija, namun kericuhan masih saja tak terelakkan dan tetap terjadi.
Saya mewakili seluruh penggemar sepak bola di Indonesia, tentunya tak berharap akan ada drama lagi antara pihak klub, PSSI, dan pihak kepolisian terkait permasalahan izin berjalannya liga. Cukuplah hal itu terjadi di tahun 2020, jangan terulang kembali di tahun 2021 ini.
Untuk itu, harusnya kejadian ini menjadi tamparan bagi pihak suporter sekaligus ajang berintrospeksi diri. Sampai kapan mau melanggar aturan yang telah ditetapkan? Sampai kapan suporter mau dikait-kaitkan dengan tindakan kriminalitas? Janganlah egois, jangan karena perbuatan segelintir oknum, seluruh suporter di Indonesia jadi kena getahnya.
Namun nasi telah menjadi bubur, tindakan-tindakan tersebut sudah terjadi dan tak dapat dicegah lagi, yang bisa adalah dijadikan pelajaran agar kedepannya tak terulang tindakan serupa, persis seperti apa yang dikatakan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Apabila memang izin Liga 1 tak dikeluarkan pihak kepolisian, saya tentu tak akan protes, dan suporter pun harusnya tak punya hak untuk protes. Namun apabila diberikan kesempatan kedua (Izin diterbitkan), ada baiknya jangan disia-siakan kepercayaan yang diberikan. Jangan sampai perubahan itu cuma sampai di mulut, buktikan dengan aksi nyata. Buktikan kalau suporter di Indonesia mampu dewasa.
Akhir kata, seluruh masyarakat Indonesia tak hanya suporter, merindukan atmosfer sepak bola yang indah, aman, dan tentram. Saya pun sampai saat ini belum pernah sekalipun menginjakkan kaki di stadion sepak bola karena takut adanya ulah suporter yang tak diinginkan. Maka dari itu, jadilah suporter yang dewasa dan taat aturan, agar iklim sepak bola di Indonesia semakin sehat dan masyarakat awam yang ingin menikmati pertandingan di stadion, dapat datang tanpa perlu merasa cemas atau ragu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H