Skor bertahan 1-0 hingga akhir untuk kemenangan Chelsea, sekaligus membuat tim asuhan Thomas Tuchel ini ke final FA Cup. Mereka akan menanti pemenang antara Southampton dan Leicester City, yang baru akan bertanding dini hari nanti (18/04).
Meski secara keseluruhan tampil sama baiknya dan sama-sama menunjukkan permainan berkelas, namun memang menurut saya Chelsea lebih pantas melangkah ke babak selanjutnya.
Setidaknya, saya mencatat ada tiga poin penting pembeda dari pertandingan semalam, yang membuat Chelsea lebih layak menang ketimbang City. Berikut ketiga poinnya.
Pertama, sangat terlihat bahwa permainan dari sektor saya Chelsea melalui kedua wing-back mereka, jauh lebih hidup ketimbang Manchester City, yang cenderung monoton fokus di tengah.
Hal itu bisa kita lihat di babak pertama, dimana kedua peluang emas Chelsea semuanya berasal dari kaki kedua wing-back mereka, yakni Reece James dan Chilwell. Mereka pun aktif memberi crossing, namun tak lupa kembali ke pos masing-masing saat kehilangan bola.
Hal ini berbanding terbalik dengan wing-back The Citizens, yakni Benjamin Mendy dan Joao Cancelo, yang jarang melakukan kreasi dari sisi lapangan. Ya, meskipun tak bisa dipungkiri, mereka berdua sangat baik dalam menjaga lini belakang City.
Namun, hal itu membuat serangan City terlalu berfokus di tengah sehingga memudahkan pemain Chelsea dalam membaca arah permainan. Kante dan Jorginho pun selalu sukses memutus aliran serangan dari para penyerang City yang berawal dari tengah.
Hal ini menyebabkan, mau tak mau, Guardiola terpaksa memasukkan Gundogan di babak kedua, apalagi gelandang mereka Kevin De Bruyne harus ditarik keluar. Apalagi Gundogan telat dimasukkan, menurut saya penyerangan City bakal selalu menemui jalan buntu.
Di sisi lain, Chelsea punya opsi memindahkan bola di kiri maupun kanan permainan mereka, sebab ada Reece James dan Ben Chilwell yang aktif membuka ruang. Belum lagi Timo Werner juga dapat bermain melebar, yang memudahkan Ziyech untuk coming-from-behind mengisi posisi yang ditinggalkan Werner.
Kedua, Manchester City gagal dalam transisi High Defensive Line yang mereka terapkan. High Defensive Line sendiri adalah formasi dimana para defender berdiri cukup jauh dari gawang mereka, guna mempersempit ruang gerak lawan.
Beberapa kali terlihat Ruben Dias dan Joao Cancelo gagal menutup pergerakan Timo Werner yang sangat eksplosif dengan memanfaatkan speednya. Laporte dan Mendy pun beberapa kali membiarkan Hakim Ziyech lolos dari kawalan mereka.