Oleh sebab itu, tagar #SudirmanOut dan #DejanOut pun berkumandang di sosial media. Yang terbaru, pelatih Persik Kediri pun dipaksa angkat kaki setelah tagar #JokoSusiloOut.
Hal ini membuktikan bahwa evaluasi dan edukasi bagi suporter di Indonesia masih memerlukan perhatian dari segala kalangan. Karena memang tak bisa dipungkiri, suporter adalah salah satu keunggulan Indonesia di bidang sepak bola. Jadi apabila tidak dibina dengan benar, akan menjadi kerugian tentunya bagi klub, maupun timnas.
5. Pentingnya Implementasi VAR
Yup, saya rasa persoalan inilah yang paling sering terjadi selama Piala Menpora 2021. Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa peran Video Assistant Referee (VAR) sangat penting perannya dalam sepak bola, terutama di Indonesia.Â
Dari data yang saya kumpulkan dari Instagram @pengamatsepakbola, ada minimal 7 video yang menunjukan kelalaian wasit di kompetisi Piala Menpora 2021.
Di pertandingan Madura United vs Persebaya misalnya, 2 gol Madura dianulir wasit karena offside, padahal setelah tayangan ulang keduanya terbukti onside.
Lalu di pertandingan Bali United kontra Persiraja, dimana gol Rizky Pellu dianulir wasit karena adanya pelanggaran kepada kiper Persiraja. Nyatanya, sang kiper malah ditabrak rekan satu timnya sendiri.
Ada pula di match Persela menghadapi Persik Kediri, dimana ada dua pelanggaran beruntun dari pemain Persela kepada pemain Persik Kediri di kotak penalti Persela. Lebih parahnya, di salah satu pelanggaran tersebut terlihat pemain Persik dijegal dua orang sekaligus.Â
Namun yang lebih parahnya lagi, wasit tidak menunjuk titik putih, yang jelas sangat merugikan Persik Kediri.
Tak hanya ketiga match itu saja, ada beberapa pertandingan lainnya yang akan sangat banyak bila saya list satu persatu. Maka dari itu, urgensi penggunaan VAR di Indonesia adalah sebuah keharusan. Bukan hanya agar tercipta atmosfer pertandingan yang bersih, namun juga sebagai upaya meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia itu sendiri.
***