Mohon tunggu...
Kapten Jack Sparrow
Kapten Jack Sparrow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Instagram: stvnchaniago, Email: kecengsc@gmail.com, Youtube: FK Anime,

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Opa Tjiptadinata dan Oma Roselina, Duet Maut Inspiratif

12 Januari 2021   10:05 Diperbarui: 12 Januari 2021   10:33 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret cover buku 150 Kompasianer menulis / dok. Tjiptadinata Effendi

"5 Bulan mengenal Opa Tjiptadinata dan Oma Roselina, saya berani mengatakan mereka berdua adalah sosok inspiratif, empunya literasi" -Steven Chaniago-

Mulai menulis di Kompasiana pada Bulan Agustus 2020, nyatanya tak butuh waktu lama untuk saya mengenal sosok Opa Tjiptadinata dan Oma Roselina. Kedua Living Legend of Kompasiana ini sejatinya punya tempat tersendiri di hati saya sebagai Kompasianer.

Tempat spesial itu karena Opa Tjip dan Oma Rose adalah salah satu support system saya, yang telah tidak terhitung lagi memberikan vote dan komentar untuk artikel saya sejak mulai menulis 5 Bulan yang lalu.

Karena tergolong newbie di dunia Kompasiana ini, saya awalnya cukup merasa minder ketika Opa Tjip meminta para Kompasianer menyumbangkan salah satu artikelnya, yang nantinya akan dibuatkan menjadi sebuah buku.

"Haruskah saya menulis atau tidak ya" batin saya. Saya semakin kicep setelah tahu yang menyumbangkan artikelnya adalah sosok inspiratif lainnya macam Om Rudy Gunawan, Bang Ozy, Mbak Widz, dan banyak lagi.

Namun komentar dari Opa Tjip dan Oma Roselina di artikel saya yang mengatakan bahwa mereka menunggu artikel saya, membuat saya semangat menulis artikel ini. 

Ibaratnya, Ronaldo meminta saya mengoper bola padanya, yakali ga saya oper ya kan? Begitulah perasaan saya saat menulis artikel ini, diminta sama empunya langsung, ya masa ga saya tulis iya kan?

Opa Tjiptadinata Effendi

Tak seperti rekan Kompasianer lain yang sudah pernah bertemu langsung atau bahkan kenal baik dengan Opa Tjip, saya bahkan belum pernah melihat wajah beliau secara langsung.

Belum pernah ketemu langsung kok bisa-bisanya menyimpulkan seseorang inspiratif? Ya, coba lihat saja badge "Maestro" yang tersemat di akun Kompasiana Opa Tjip, siapa lagi yang punya selain beliau? Setidaknya badge tersebut sudah cukup untuk membuktikan dedikasinya di bidang literasi terutama Kompasiana.

Statistik Kompasiana juga membuktikan kualitas tulisan dari sosok inspiratif kelahiran Padang, 21 Mei 1943 ini. Dari 5268 artikel yang ditulis Opa Tjip, 557 diantaranya dipilih untuk menjadi Headline di Kompasiana. Itu artinya ada 1 dari 9 artikel yang ditulis Opa Tjip menjadi Headline di Kompasiana.

Viewers dari artikel Opa Tjip juga jumlahnya tidak kalah memukau. Total 5.506.602 pembaca berhasil dikumpulkan Opa Tjip dari 5268 artikel yang sudah di publish per tanggal 11 Januari 2021. Angka-angka tersebut semakin terukir indah kala dibalut dengan penghargaan Kompasianer of the Year 2014.

Catatan Opa Tjip tersebutlah yang selalu memacu saya untuk terus menulis agar suatu saat bisa menyamai, atau setidaknya mendekati torehan Opa Tjip tersebut. Ya, sama seperti Opa Tjip, saya ingin menulis hingga waktu yang sangat lama.

Oma Roselina Tjiptadinata

Sama seperti sosok suami tercinta, Oma Roselina juga memberikan motivasi tersendiri dalam kehidupan Kompasiana saya. Awal-awal saya mulai menulis, Oma Roselina adalah yang paling rajin meninggalkan vote dan komentar untuk artikel saya.

Meski terkesan sepele, namun hal kecil tersebutlah yang membuat saya jadi betah menulis terutama di Kompasiana. Ya, saya merasa tulisan saya sangat dihargai, meskipun setelah saya pikir-pikir tulisan saya waktu Bulan Agustus dan September masih amburadul parah.

Tak hanya itu, kalau teman-teman Kompasianer merasa, sayang jarang sekali memberikan vote pada artikel teman-teman di Bulan Agustus maupun September. Namun semenjak Oktober hingga Januari 2021, pasti Kompasianer sekalian sudah tidak asing dengan nama saya, karena memang dalam periode tersebut saya menjadi sedikit lebih rajin dalam memberikan vote.

Bila ditanya darimana perubahan tersebut bersumber, maka Oma Roselina adalah jawabannya. Oma Roselina yang aktif memberikan votenya untuk teman-teman, seringkali bertengger di kolom "Nilai Tertinggi" karena feedback yang begitu besar dari teman-teman sekalian.

Kalau tidak salah ingat, Oma Roselina pernah streak 50x nulis artikel, 50x pula masuk kolom NT. Lalu pencapaian itu dituangkan Oma ke dalam sebuah artikel tips apa rahasianya rutin bercokol di kolom NT. Setelah saya simpulkan, rutin mengunjungi dan memberi vote pada artikel Kompasianer lain adalah kuncinya.

Berbekal ilmu berharga tersebut, saya pun mulai memberikan vote balasan pada orang-orang yang memvote artikel saya. Oma Roselina dan Opa Tjiptadinata tentu adalah dua orang yang tak pernah saya lewatkan untuk diberikan vote, tiap artikelnya muncul pukul 5 pagi.

Dan benar saja, dengan mengimplementasikan ilmu tersebut, syukur sekarang saya juga lumayan sering menempati kolom NT belakangan ini.

Tak hanya itu, saya juga punya kisah yang cukup unik perihal Oma Roselina. Dahulu sewaktu saya baru mulai menulis, terhitung hanya 3 sampai 4 orang saja yang memberi vote pada artikel saya, Oma Roselina termasuk di antaranya.

Bahkan saking seringnya Oma Roselina memberikan vote, ada teman saya yang bercanda dengan mengatakan "Itu yang namanya Roselina, fans kamu ya? Kok tiap artikelmu muncul di vote terus?"

"Sembarangan kamu, malah aku yang ngefans sama beliau" balasku. Ya maklum, teman saya biasanya hanya log in untuk membaca artikel saya atau memposting tugas dalam bentuk artikel yang diberikan dosen kami, jadi tidak terlalu mengenal sahabat Kompasianer mana pun.

Lain cerita, ada juga teman saya yang begitu bangga karena tugas artikelnya diberi vote oleh Oma Roselina. Dia dengan bangganya mempresentasikan di depan kelas dengan berkata "Ini artikel saya diberi like oleh Ibu Roselina, Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami".

Nyatanya, dosen saya pun menganggap hal tersebut adalah suatu pencapaian. "Orang hebat begitu bisa ngelike artikelmu, berarti artikelmu bagus banget dong" mungkin pikir dosen saya.

Saya yang artikelnya sudah diberi vote puluhan kali oleh Oma Roselina pun hanya bisa tersenyum bangga, sambil membayangkan betapa terkejutnya teman sekelas saya kalau saya pamerkan pencapaian saya ini hehe.

***

Itulah sedikit kisah tentang pasangan romantis Opa Tjiptadinata Effendi dan Oma Roselina Tjiptadinata yang baru saya kenal 5 Bulan terakhir melalui platform Kompasiana. 

Oh iya, happy belated wedding anniversary yang ke-56 untuk Opa dan Oma pada tanggal 2 Januari 2021 yang lalu, maaf terlambat memberikan selamat. Semoga Opa dan Oma selalu bahagia dan terus menginspirasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun